8 Karakteristik Gaya Belajar Gen Alpha. Benarkah Lebih Mengandalkan Teknologi?
Sering disebut-sebut, tetapi mungkin kamu belum tahu siapa saja orang-orang yang bisa disebut sebagai Generasi Alpha.
Biasa disebut dengan Gen Alpha, ini adalah anak-anak yang lahir antara 2010 dan 2025. Anak-anak Gen Alpha merupakan generasi pertama yang lahir sepenuhnya di abad ke-21.
Meskipun Generasi Z atau Gen Z menjadi generasi pertama yang benar-benar sangat digital, tetapi Gen Alpha akan menandai era digital baru karena kemajuan teknologi di zamannya yang begitu cepat dan eksponensial.
Bayangkan, anak tertua dari generasi ini baru masuk SMP dan umumnya mereka tumbuh dikelilingi dengan teknologi yang ada di mana-mana.
Bagaimana Cara Terbaik Gen Alpha Belajar?
Berikut adalah beberapa karakteristik gaya belajar Gen Alpha.
1. Nyaman dengan Teknologi
Gen Alpha tumbuh di dunia dengan keberadaan smartphone, tablet, dan perangkat elektronik lainnya ada di mana-mana. Ini membuat mereka telah belajar menggunakan teknologi sejak usia dini.
Akibatnya, generasi ini cenderung lebih menyukai konten pendidikan yang disampaikan melalui platform digital, seperti permainan interaktif, video, dan simulasi.
Mereka juga lebih paham teknologi dan lebih mudah beradaptasi dengan bentuk-bentuk teknologi baru dibandingkan generasi sebelumnya.
2. Lebih Menyukai Pembelajaran Visual dan Interaktif
Generasi termuda ini lebih cenderung terlibat dengan konten pendidikan yang disajikan dengan cara yang menghibur dan interaktif. Mereka juga cenderung belajar lebih baik melalui alat bantu visual dan pengalaman langsung.
Hal ini sebagian karena dari mereka tumbuh di era YouTube, Instagram, dan TikTok, tempat konten visual menjadi hal yang biasa.
3. Menghargai Pembelajaran Kolaboratif
Gen Z cenderung berkembang dalam lingkungan belajar yang menekankan kerja sama tim dan interaksi sosial.
Ini sebagian dikarenakan mereka tumbuh di dunia yang semakin terhubung. Hal ini membuat mereka terbiasa bekerja dan bermain dengan orang lain secara online.
4. Pembelajaran yang Dipersonalisasi
Ini adalah aspek penting lainnya dari gaya belajar Gen Alpha. Mereka lebih cenderung mendapatkan manfaat dari pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masing-masing.
Mengapa? Sebagian penyebabnya karena mereka terbiasa menerima rekomendasi yang dipersonalisasi dari platform teknologi sehingga mengharapkan tingkat penyesuaian yang sama dalam pengalaman belajarnya.
Contohnya, mereka lebih bisa mendapatkan manfaat dari platform pembelajaran online yang menggunakan algoritma untuk merekomendasikan konten berdasarkan minat dan pencapaian mereka sebelumnya.
5. Memiliki Pola Pikir Belajar Sepanjang Hidupnya
Generasi ini tumbuh di dunia yang terus berkembang dan berubah. Hal ini membuat mereka cenderung melihat pembelajaran sebagai proses berkelanjutan, melampaui pendidikan formal dan masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka juga cenderung tertarik belajar tentang topik-topik yang relevan dengan kehidupan mereka, seperti kehidupan yang berkelanjutan dan keadilan sosial.
6. Lebih Fokus pada Keterampilan dibandingkan Konten
Daripada hanya belajar dari buku atau video, Gen Alpha lebih menyukai pembelajaran yang memadukan keterampilan.
Misalnya, saat belajar mengenai tumbuhan, mereka menyukai cara belajar yang dipadukan dengan keterampilan mengolah berbagai macam tumbuhan yang berguna untuk bahan makanan pokok, makanan olahan, obat-obatan, dan sebagainya.
7. Memilih Sistem Belajar yang Fleksibel
Sebenarnya, aturan dibuat untuk ditaati. Namun, cara pandang Gen Alpha yang kreatif dan inovatif kadang melihat aturan sebagai sesuai yang seharusnya bisa menyesuaikan situasi secara fleksibel. Termasuk juga dengan gaya belajarnya.
Ini mungkin akan mempengaruhi interaksi antara Gen Alpha dengan para pengajar. Jika pengajar memiliki terlalu banyak aturan yang membuat pembelajaran tidak fleksibel, mereka akan sulit untuk belajar di kelas tersebut.
8. Suka Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Gen Alpha lebih menyukai penyampaian materi yang tidak hanya secara tertulis di dalam kelas, tetapi juga menggunakan berbagai kegiatan. Misalnya saja, melakukan proyek kegiatan secara individu maupun berkelompok.
Ini adalah gaya belajar yang sangat disukai anak-anak Gen Alpha karena membuat mereka merasa terlibat langsung selama proyek berlangsung. Mulai dari perencanaan hingga melaporkan hasil kegiatan.
Apa Kesimpulannya?
Gen Alpha adalah generasi yang unik dengan kebiasaan dan preferensi belajar yang berbeda.
Mereka merasa nyaman dengan teknologi, lebih menyukai pembelajaran visual dan interaktif, menghargai pembelajaran kolaboratif, mendapat manfaat dari pengalaman belajar yang dipersonalisasi, dan memiliki pola pikir belajar seumur hidup.
Bagi para pendidik dan orang tua, sangat penting untuk memahami karakteristik-karakteristik tersebut sehingga bisa menyesuaikan metode pengajaran agar dapat mendukung pembelajaran dan perkembangan generasi ini.
Dengan membantu mereka mencapai potensi penuh dirinya, mereka bisa berkembang di dunia yang berubah dengan cepat ini.
Meski Gen Alpha lebih awal melek teknologi, tetapi kelompok usia ini juga lebih haus akan edutainment dibandingkan generasi sebelumnya.
Mungkin sudah saat generasi-generasi di atas Gen Alpha untuk belajar dari generasi termuda ini dan mengadaptasi gaya belajar mereka yang lebih interaktif.
Sumber:
https://www.linkedin.com/pulse/generation-alpha-learning-habits-genius-bit-academy/
https://kidscreen.com/2024/06/28/report-gen-alpha-craves-quick-and-gamified-learning/
https://web.perpuskita.id/5-gaya-belajar-anak-generasi-alfa/
~Febria