Bermain Game dan E-Sport, Apa Bedanya? Yuk Ketahui Di Sini!

Bermain Game dan E-Sport, Apa Bedanya? Yuk Ketahui Di Sini!

Industri game semakin berkembang pesat belakangan ini. Tak hanya sekadar permainan yang seru dan menyenangkan, game juga kini telah menjadi olahraga atau dikenal dengan nama e-sport (electronic sport). 

Tak lagi dimainkan untuk rekreasi, game juga telah berkembang pesat dengan berbagai potensi besar. E-sport sendiri semakin kompetitif dan membuat para pemain pun ingin menjadi pemain profesional (pro player) atau atlet e-sport.

Meski sama-sama memainkan game, sebenarnya apa perbedaan gaming dan e-sport? Mungkin banyak orang tua yang bingung dan kurang mendukung minat anak pada bidang ini. Untuk itu, mari kita bedah lebih dalam tentang perbedaan signifikan antara sekadar bermain game dan e-sport

 

Gaming 

Pada dasarnya gaming merujuk pada kegiatan memainkan video game, baik untuk rekreasi maupun kompetisi. Ini mencakup pengalaman pemain tunggal dan multi pemain di berbagai genre.

Gaming dapat menjadi aktivitas rekreasi yang dinikmati oleh individu atau sekelompok orang. Jenisnya bisa mencakup berbagai genre seperti aksi, petualangan, permainan peran, simulasi, strategi, dan banyak lagi. 

Adapun jenis game yang bisa dimainkan misalnya Spider-Man, the Sims, Super Smash Bros, dan Clash Royale. Meski bisa dilakukan secara kompetitif, tetapi tidak masuk kategori profesional. 

 

E-sport 

E-sport  mengacu pada kompetisi video game multipemain yang terorganisir. Kompetisi ini dapat berkisar dari event lokal kecil hingga turnamen internasional besar. Pemain e-sport dapat bersaing di tingkat tinggi untuk mendapatkan hadiah uang dan sponsor. 

Tak hanya sebatas kegiatan rekreasional, para pemain harus mendedikasikan banyak waktu untuk melatih dan meningkatkan keterampilan mereka.

Untuk acara e-sport biasanya diatur dalam turnamen terstruktur dengan aturan dan format yang ditentukan. Jenis game yang dimainkan termasuk Mobile Legends, PUBG Mobile, League of Legends, Dota 2, Attack Online 2, Crossfire, Valorant, dan masih banyak lagi. 

Pada setiap pertandingan e-sport, para penggemar sering kali menonton kompetisi secara online atau menghadiri acara langsung. 

Meski tidak melibatkan aktivitas fisik, e-sport tetap disebut olahraga, sama seperti catur. E-sport melibatkan gameplay kompetitif, di mana pemain atau tim bersaing satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu atau keluar sebagai pemenang. 

Acara e-sport juga diatur ke dalam turnamen dan liga, sering kali dengan peraturan dan regulasi yang terstruktur. Kompetisi ini menyerupai format yang terlihat dalam olahraga tradisional, dengan musim reguler, playoff, dan kejuaraan.

Seperti atlet tradisional, para profesional e-sport juga mengikuti aturan pelatihan yang ketat dan sering berkompetisi di level tertinggi dalam permainan pilihan mereka.

Meskipun e-sports mungkin tidak memerlukan tenaga fisik, tetapi tetap memerlukan koordinasi tangan-mata, refleks, pemikiran strategis, dan pengambilan keputusan tingkat tinggi. Pemain harus memiliki mental yang tajam dan mahir secara fisik dalam aspek-aspek tertentu, terutama dalam genre yang membutuhkan reaksi cepat.

Olahraga ini juga telah menjadi industri yang sangat profesional dengan sponsorship, dukungan, dan organisasi tim. Pemain dan tim seringkali memiliki kontrak, gaji, dan sponsor, yang berkontribusi pada ekosistem olahraga profesional.

Di Indonesia, ada Esports Indonesia (ESI) yang merupakan induk cabang olahraga elektronik di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan telah diakui oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia secara resmi. 

Pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 di Jakarta tahun 2018, e-sports menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan untuk pertama kalinya.

Ada beberapa turnamen e-sport yang diselenggarakan di Indonesia, seperti Indonesia Games Championship (IGC), Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL), dan PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC). ~Afril