Sebentar lagi  semua anak sekolah akan menjalani tahun ajaran baru. Ada yang baru naik kelas dan tidak sedikit yang masuk ke sekolah baru. Apa pun itu, tahun ajaran baru bisa menjadi tantangan tersendiri.

Agar lebih siap menyambut tahun ajaran baru, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh anak dan juga orang tua.

 

Persiapan Menyambut Tahun Ajaran Baru untuk Anak

Karena yang akan menjalani tahun ajaran baru di sekolah adalah anak, maka dia yang seharusnya lebih mempersiapkan diri untuk menyambutnya. 

Berikut adalah persiapan yang bisa dilakukan oleh anak.

1. Siapkan Perlengkapan dan Seragam Sekolah

Ini dua hal yang paling penting disiapkan oleh anak. Kalau tidak ada alat-alat sekolah yang lengkap, seperti buku, pensil atau pulpen, penghapus, dan sebagainya, tentu saja anak tidak akan bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

Jadi, minimal dua minggu sebelum tanggal masuk sekolah, ajak anak untuk membeli perlengkapan sekolah yang dibutuhkannya. Selain agar lebih siap bersekolah, membeli alat-alat tulis yang disukainya juga bisa membuat anak menjadi lebih bersemangat menyambut tahun ajaran baru.

Lalu, jangan lupa juga menyiapkan seragam sekolah yang sudah diatur oleh sekolah. Selain seragam umum—seperti putih - merah, putih - biru, atau putih - abu-abu, setiap sekolah biasanya memiliki seragam batik sendiri yang berbeda untuk tiap sekolah.

2. Siapkan Mental dan Fisik

Kedua hal ini sangat penting selama proses belajar di sekolah nanti. Anak harus mempersiapkan mentalnya untuk bersekolah agar bisa merasa nyaman, senang, dan percaya diri menyambut tahun ajaran baru.

Selain mental yang siap, fisik juga harus sehat. Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit membuat anak menjadi lebih siap belajar dan menerima ilmu yang diberikan guru di sekolah. Jika kondisi tubuh lemah, anak akan mudah terserang penyakit sehingga belajar jadi tidak fokus.

3. Buat Perencanaan Waktu yang Baik

Sebenarnya, ini persiapan yang sebaiknya dilakukan oleh anak SMA, khususnya yang naik ke kelas 3 karena akan ada banyak kegiatan yang dijalani selain belajar. Misalnya saja, ujian, les bimbingan belajar, dan mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi.

Namun, untuk anak kelas 6 SD dan 3 SMP juga sebaiknya melakukan perencanaan waktu agar lebih siap untuk menjalani ujian kelulusan. Apalagi tahun ajaran di tahun terakhir sekolah ini sangat padat dan jauh lebih sibuk dibandingkan kelas-kelas lainnya.

Jadi, manajemen waktu yang baik sangat dibutuhkan agar anak bisa menentukan skala prioritas antara belajar, istirahat, dan refreshing agar otak tidak burnout akibat terlalu banyak belajar.
 

Persiapan Menyambut Tahun Ajaran Baru untuk Orang Tua

Selain anak, orang tua juga harus melakukan persiapan menyambut tahun ajaran baru. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Cek Kelengkapan Administrasi Sekolah

Saat anak naik, orang tua harus melakukan administrasi berupa daftar ulang di setiap sekolah agar bisa melanjutkan pendidikan ke tahun berikutnya. Begitu juga dengan anak yang masuk ke sekolah baru, tentu saja orang tua harus mempersiapkan berbagai kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.

Pastikan setiap dokumen telah diisi dan disiapkan dengan benar. Jangan mempersiapkannya mendekati hari-H agar tidak terburu-buru dan tidak ada yang terlewat.

2. Atur Ulang Jam Tidur Anak

Saat liburan, biasanya jam tidur anak menjadi lebih fleksibel dan lebih malam. Namun, begitu tahun ajaran baru akan segera dimulai, orang tua sebaiknya mulai mengatur ulang jam tidur anak.

Menurut psikolog Husnul Muasyaroh, M.Psi, ketika liburan sudah mulai habis, maka orang tua mulai menetapkan aturan pada anak bahwa jam tidur tidak lebih dari pukul 21.00 setiap malam.

Dengan mengatur ulang jam tidur ini, anak diharapkan bisa mulai terbiasa lagi untuk bangun pagi dalam kondisi segar dan siap berangkat sekolah. Jadi, anak tidak mengantuk selama mengikuti pelajaran selama di sekolah.

3. Bangun Semangat dan Motivasi Anak untuk Sekolah

Salah satu persiapan kembali ke sekolah yang sering dilupakan oleh para orang tua adalah membangun semangat dan motivasi, serta menumbuhkan sense of belonging pada anak.

Dengan begitu, anak menjadi lebih bersemangat menyambut tahun ajaran baru, termotivasi untuk belajar di kelas yang baru, dan memiliki perasaan bahwa dia adalah bagian dari sekolah, baik secara akademik maupun sosial.

Cara membangun sense of belonging pada anak adalah dengan melakukan kebiasaan yang bermanfaat, menanamkan sifat disiplin, serta membuat anak tanggung jawab sejak dini dengan tugas-tugas sekolahnya.

Husnul mengatakan, “Jika semua kompetensi sudah terbentuk sejak dini, kalimat afirmasi yang diberikan orang tua bisa lebih sedikit dan tidak perlu bersusah payah.”

Itulah beberapa persiapan yang bisa dilakukan oleh anak dan orang tua dalam menyambut tahun ajaran baru pada Juli nanti. Beri waktu untuk melakukan persiapan ini agar tidak terburu-buru dan anak menjadi tidak siap untuk kembali ke sekolah.

~Febria