Tantangan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Mengapa untuk Lolos ke Sini Sangat Sulit?

Tantangan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Mengapa untuk Lolos ke Sini Sangat Sulit?

Meskipun saat ini sudah banyak perguruan tinggi atau universitas swasta yang berkualitas, tetapi kebanggaan menjadi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih berada di kasta tertinggi.

Banyak yang percaya bahwa bisa masuk ke PTN membuktikan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan dan kepintaran di atas rata-rata. Itulah mengapa gengsi berkuliah di PTN masih belum terkalahkan jika dibandingkan dengan kuliah di kampus swasta yang terkenal.

Selain dianggap pintar, orang-orang yang bisa masuk ke PTN juga dianggap sangat beruntung. Mengapa? Karena masuk ke PTN terkenal sangat sulit. TIdak semua orang—bahkan yang pintar sekalipun, bisa dengan mudah masuk ke PTN impiannya.

Tidak hanya dibutuhkan kepintaran untuk bisa masuk PTN, tetapi juga keberuntungan. Banyak yang percaya hal tersebut.

 

Apa yang Membuat Masuk PTN Sangat Sulit?

Dalam satu provinsi, jumlah universitas negeri sangat terbatas, hanya ada satu atau dua. Padahal peminatnya  sangat banyak. Jadi, kuota tiap PTN yang tidak banyak tidak bisa menampung peminat yang jumlahnya setiap tahun terus bertambah.

Pada 2022, jumlah siswa yang mengikuti Jalur Ujian Tertulis saja lebih tinggi dibandingkan dengan jalur lainnya, yaitu sebanyak 800.852 siswa. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah kuota peserta lulus Jalur Ujian Tertulis yang hanya berjumlah 192.810 peserta.

Itulah mengapa, selain mengandalkan kepintaran yang dimiliki, para siswa yang ingin masuk ke PTN juga harus mengandalkan keberuntungan dan doa. Pesaing untuk masuk ke universitas negeri tidak main-main, bisa sampai ribuan.

Lalu, meskipun untuk masuk ke PTN bisa melewati tiga jalur, yaitu undangan, ujian tulis, dan mandiri, tetapi tetap saja ini tidak membantu siswa untuk lolos ke universitas negeri favoritnya.

 

Apalagi di setiap jalur penerimaan PTN juga memiliki kekurangan yang membuat kesempatan lolos semakin sulit. Berikut adalah beberapa kekurangan yang sering dikeluhkan oleh para calon mahasiswa.

 

1. Jalur Undangan

Ini adalah jalur penerimaan yang tidak memerlukan biaya pendaftaran sama sekali. Itulah mengapa banyak siswa yang mengincar untuk bisa masuk PTN lewat jalur ini. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan undangan untuk masuk ke PTN. Hanya siswa-siswi terbaik yang akan dipilih berdasarkan rangking nilai mata pelajaran selama bersekolah. Itulah mengapa siswa yang ingin diterima di PTN lewat jalur ini, harus sudah mempersiapkan diri sejak kelas 10.

Namun, kualifikasi penerimaan mahasiswa lewat Jalur Undangan ini juga menimbulkan tanda tanya. Tidak ada kepastian ambang nilai agar siswa bisa diterima di PTN. Keputusan diterima atau tidaknya berada di tangan tiap PTN dan kualifikasi tidak diberitahukan secara terbuka.

Hal yang diketahui oleh pihak sekolah dan siswa semakin baik akreditasi sekolah, maka semakin besar pula kuota yang diperoleh. Siswa juga hanya diharuskan melampirkan nilai rapor dan sertifikat prestasi.

Ketidakjelasan ini membuat banyak sekolah yang memanipulasi nilai siswa demi menaikkan akreditasi sekolah. Apalagi nilai rapor tiap sekolah juga tidak sama. Ada sekolah yang dengan mudah mengeluarkan nilai di atas 90, tetapi ada pula yang sulit melakukannya.

Belum lagi dengan kenyataan bahwa ada siswa berprestasi yang tidak lolos Jalur Undangan, sedangkan siswa dengan nilai rapor pas-pasan bisa lolos seleksi. Hal ini semakin membuat Jalur Undangan terasa semakin janggal.

 

2. Jalur Tertulis

Bagi yang tidak memiliki prestasi luar biasa di sekolah, maka Jalur Tertulis menjadi satu-satunya jalur harapan mereka untuk masuk PTN. Namun, perjuangan lewat jalur ini juga tidak mudah. Apalagi jumlah peminat yang ingin masuk PTN lewat jalur ini membuat persaingan menjadi lebih ketat.

Namun, berbeda dengan Jalur Undangan yang tidak jelas penilaiannya, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah jelas apa saja pelajaran yang diujikan dan nilai batas lolos untuk tiap universitas. Setiap peserta juga bisa mengecek apakah nilainya cukup atau tidak untuk lolos tes ini.

Meski begitu, tidak sedikit kecurangan yang muncul. Tiap tahun, ada ratusan peserta yang melakukan kecurangan, mulai dari membawa alat elektronik ke dalam ruang ujian, mengambil foto dan mempublikasikan soal ujian, hingga menggunakan joki.

 

 

3. Jalur Mandiri

Banyak yang bilang Jalur Mandiri ini sama saja seperti masuk universitas negeri lewat jalan swasta. Ini karena pelaksanaan tes untuk jalur ini sepenuhnya dipegang oleh tiap PTN. Jadi, persyaratan, sistem seleksi, kriteria seleksi, kuota, dan hal lain yang berhubungan dengan jalur seleksi ini menjadi tanggung jawab masing-masing PTN.

Jalur Mandiri juga disebut menjadi jalur masuk PTN dengan biaya termahal. Ini karena biaya pendaftarannya yang berbeda dan jauh lebih mahal, jika dibandingkan dengan pendaftaran SBMPTN. Selain itu, mahasiswa yang masuk lewat Jalur Mandiri juga akan dikenakan uang pangkal, uang gedung, dan uang kuliah semester yang cenderung lebih mahal.

Itulah mengapa jalur ini disebut sebagai jalur swasta PTN. Faktanya, tidak semua siswa memiliki kemampuan finansial yang baik untuk membayar dan mengikuti perkuliahan lewat Jalur Mandiri ini.

Dengan gambaran di atas, sudah terlihat jelas tantangan untuk masuk PTN yang tidak mudah dan mengapa banyak orang yang sulit lolos tes, lewat jalur mana pun. Berbeda dengan universitas swasta—yang selama memiliki uang, maka semua orang bisa kuliah di sana, tidak heran jika mahasiswa yang masuk ke PTN merasa lebih bangga bisa mengenyam pendidikan di sana.

 

~ Febria