6 Tips Mengajarkan Anak Memilih Teman yang Baik Untuknya, Jangan Sampai Anak Salah Berteman!

6 Tips Mengajarkan Anak Memilih Teman yang Baik Untuknya, Jangan Sampai Anak Salah Berteman!

6 Tips Mengajarkan Anak Memilih Teman yang Baik Untuknya, Jangan Sampai Anak Salah Berteman!

Anak-anak biasanya mulai membangun persahabatan sekitar usia 4 – 5 tahun. Persahabatan bisa terjadi dengan teman sekelas, tetangga, sepupu, atau bahkan anak dari persahabatan orang tua.

Sebagai orang tua yang baik, tentu saja kamu ingin memastikan bahwa anak-anak tahu bagaimana memilih teman yang baik dan tepat untuknya. Mengajari mereka memilih teman yang baik adalah cara yang bagus untuk membantunya menghindari masalah yang dapat ditimbulkan oleh pilihan buruk dalam hidupnya.

Apalagi sebagian besar anak-anak sangat mudah dipengaruhi sehingga jika berteman dengan orang yang kurang baik, mereka bisa ikut memiliki perilaku negatif. Faktanya, banyak anak yang terlibat dalam kegiatan berisiko melakukannya karena teman-teman yang mendorong mereka.

Mengajari anak-anak memilih teman baik tidak berarti orang tua jadi memberitahu siapa yang harus diajak berteman dan siapa yang tidak. Sebaliknya, itu berarti orang tua harus sering berdiskusi dengan anak-anak tentang seperti apa teman yang baik dan bagaimana menemukannya. 

Dengan melakukan ini, anak-anak jadi bisa membuat keputusan sendiri tentang siapa yang ingin “diundang” ke dalam hidup mereka sehingga orang tua tidak perlu khawatir mereka akan menempuh jalan yang salah.

Tips Agar Anak Bisa Memilih Teman yang Baik Untuknya

Di zaman sekarang saat kebanyakan anak harus tumbuh dengan banyak tekanan sosial. orang tua sebaiknya melakukan segala cara untuk memastikan bahwa anak-anaknya dapat mempelajari semua yang perlu diketahui untuk bertahan hidup di dunia nyata. Termasuk dalam memilih teman yang baik.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan para orang tua.

1. Ajari Anak Nilai-Nilai yang Penting dalam Hidup

Anak-anak mungkin akan belajar banyak dari nilai-nilai kehidupan dari orang tua, tetapi juga mungkin dari teman-teman yang berinteraksi dengannya. Sebelum mereka mendapatkan pemahaman yang salah, ajarkan terlebih dahulu dengan anak-anak tentang nilai-nilai keluarga dan hal-hal yang harus dihargai agar membantu mereka memahaminya.

Ini akan sangat membantu ketika anak-anak memilih teman karena akan memungkinkannya untuk mengetahui apakah temannya memiliki keyakinan dan nilai yang sama atau tidak dengannya.

2. Beri Pemahaman pada Anak tentang Persahabatan

Ini hal yang sangat penting. Persahabatan lebih dari sekedar berbagi mainan atau bermain bersama. Ini tentang saling menghormati, percaya, dan pengertian. Sahabat berarti Ini ada untuk satu sama lain, di saat-saat baik dan buruk.

Mulailah dengan menjelaskan konsep-konsep ini kepada anak-anak. Gunakan contoh kehidupan nyata untuk mengilustrasikan apa yang kamu jelaskan. Misalnya, diskusikan persahabatan yang orang tua miliki atau gunakan karakter dari acara favorit anak.

Tujuannya adalah untuk membuatnya mengerti bahwa teman yang baik adalah seseorang yang menghormati, mendengarkan, dan mendukungnya.

3. Jelaskan Apa Saja Kualitas Teman yang Baik

Setelah anak-anak memahami apa itu persahabatan, saatnya untuk mendiskusikan kualitas teman yang baik. Kejujuran, kebaikan, rasa hormat, dan bisa diandalkan adalah sifat yang harus dicari anak dalam diri seorang teman. Jika perlu, gunakan contoh untuk menggambarkan kualitas-kualitas tersebut.

Namun, tentu saja kamu juga harus mendorong anak untuk menjadi teman yang dengan kualitas yang seperti diinginkannya. Ini karena persahabatan berjalan dua arah sehingga anak juga harus menunjukkan kualitas-kualitas di atas untuk menjadi teman baik bagi orang lain.

4. Biarkan Anak Berinteraksi dengan Berbagai Macam Teman

Dengan membiarkan anak-anak berinteraksi dengan berbagai teman potensial akan membantu mereka belajar dengan siapa mereka cocok dan senang bergaul. Ini juga akan membantu mereka mempelajari arti teman yang baik atau buruk sehingga bisa mengidentifikasi karakteristik keduanya.

Ini juga akan mengajarkan anak-anak bahwa mereka tetap bisa berteman dengan seseorang yang berbeda dari mereka, meskipun tidak akan menjadi sahabat, dan juga sebaliknya.

5. Dorong Anak Memiliki Persahabatan yang Sehat

Saat anak mulai berteman dan menjalin persahabatan, penting untuk menyatakan persetujuan sebagai orang tua. Ini berarti mendorongnya untuk bermain atau bahkan mengantarnya ke rumah teman.

Jadi, jangan sungkan untuk memberitahu apa yang kamu pikirkan sebagai orang tua tentang teman-temannya, Hal lain yang tidak kalah penting adalah memberitahu anak ketika kamu mereka dia telah menemukan persahabatan yang positif untuk dirinya.

6. Beritahu Tanda Red Flag dalam Persahabatan

Tentu saja, tidak semua persahabatan itu sehat. Namun, anak yang lebih kecil mungkin sulit untuk menyadarinya. Jadi, sangat penting untuk memberitahukan pada anak mengenali tanda red flag dalam persahabatan.

Beberapa tanda yang bisa terlihat adalah teman yang memberikan kritik terus-menerus, mengintimidasi, memanipulasi, atau tidak hormat terhadap anak. Jika seorang teman secara konsisten membuatnya merasa buruk atau tidak nyaman, beri pengertian pada anak bahwa itu adalah pertanda pertemanan atau bahkan persahabatan yang dilakukannya tidak sehat.

Ajari anak-anak bahwa menjauhkan diri dari orang-orang seperti itu sama sekali tidak salah. Mereka juga tidak boleh merasa berkewajiban untuk tetap berada dalam persahabatan yang membuatnya tidak bahagia atau tidak nyaman.

Pada akhirnya, memilih teman yang baik adalah keputusan penting yang harus dibuat sendiri oleh anak-anak suatu hari nanti. Jadi, mengajari mereka cara melakukannya mulai dari sekarang dapat membantu menghindari rasa sakit karena diganggu atau merasa ditinggalkan ketika mereka lebih besar nanti.

~Febria