Anak Bercita-cita Ingin Jadi YouTuber atau TikToker, Orang Tua Harus Apa?

Anak Bercita-cita Ingin Jadi YouTuber atau TikToker, Orang Tua Harus Apa?

Jika dulu, banyak anak yang bercita-cita menjadi dokter, pilot, guru, atau bahkan tentara. Sekarang bukan itu profesi yang paling didambakan oleh anak-anak.

Dengan semakin canggihnya teknologi dan penggunaan media sosial, banyak anak yang mulai bercita-cita menjadi selebriti internet, baik itu YouTuber, Selebgram, atau bintang Tiktoker.

Jika orang tua merasa ini tidak normal, percayalah kalau itu tidak seaneh yang dibayangkan. Faktanya, Earth Web melaporkan bahwa 75% anak-anak berusia antara 6 – 17 tahun ingin menjadi YouTuber, sedangkan 50% generasi milenial mengatakan bahwa mereka “telah didorong dan merasa terinspirasi oleh YouTuber yang secara pribadi telah mengubah hidup mereka."

Haruskah Anak Diizinkan Jadi Selebriti Internet? 

Saat anak bilang ingin jadi YouTuber atau Selebgram atau TikToker, orang tua pasti langsung berpikir, "Apakah kamu harus membolehkan atau melarangnya?" Jawabannya tentu saja berbeda-beda untuk setiap keluarga, menurut Devorah Heitner, penulis buku "Growing Up in Public: Coming of Age in a Digital World". 

Meskipun ia menghimbau para orang tua untuk berhati-hati dalam membiarkan anak-anak mereka hadir di internet, tetapi Devorah melihat ada manfaatnya dari keinginan tersebut.

Ada orang tua yang mempunyai sisi kreatif.  Ketika mereka melihat anaknya membuat kerajinan yang keren, mereka bersemangat dan mendukungnya,” ujarnya.

Selain itu, sebagian besar ide anak-anak untuk memasang video online bukanlah tentang uang melainkan hobi. Menurutnya, kebanyakan anak tidak sedang mencari pekerjaan.  Anak-anak mungkin hanya ingin berbagi sesuatu, membuat sesuatu, dan membuat konten yang mengagumkan.

Lalu, konten yang dibuat anak-anak juga tidak harus bersifat publik. Awalnya, biarkan anak memiliki akun YouTube, Instagram, atau TikTok dan memposting sesuatu di sana, tetapi tidak mempublikasikannya secara umum.


TikTok Vs YouTube | YouTube Vs TikTok | TikTok And YouTube
Sumber: https://atd-blogs.s3.us-east-2.amazonaws.com

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Mengizinkannya?

Jika orang tua mengizinkan anaknya untuk menjadi YouTuber atau Selebgram atau TikToker, mulailah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Mengajukan Pertanyaan

Sebelum memulai prosesnya, tanyakan kepada anak mengapa dia ingin menjadi bintang Internet dan cari tahu apakah itu hal yang serius ingin dilakukannya.

Alasan nomor satu anak-anak ingin membuat konten adalah untuk menjadi kreatif dan mendukung hasratnya, menurut Earth Web. Berikut beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada anak agar dapat mengetahui ide dan impiannya:

  • Siapa konten kreator favoritmu?
  • Jenis video apa yang ingin dibuat?
  • Berapa banyak waktu yang ingin didedikasikan untuk akun media sosial atau saluran YouTube-nya?

2. Diskusikan Risikonya

Sebelum melanjutkan prosesnya lebih jauh, penting untuk mendiskusikan risiko anak-anak memposting konten secara online dan memutuskan bersama apakah anak merasa sudah cukup dewasa secara emosional dan mental untuk menjadi seorang bintang internet.

Ada beberapa hal yang harus dikhawatirkan orang tua, yaitu:

  • Konten Tidak Pantas

Kekhawatiran terbesar orang tua ketika anak-anak ingin membuat akun sendiri adalah konten yang tidak pantas atau eksplisit, termasuk kata-kata makian, perilaku seksual, kekerasan, dan banyak lagi.  Untungnya, ada berbagai aplikasi kontrol orang tua untuk memantau aktivitas online anak-anak dan menjaga mereka tetap aman.

  • Bullying Dunia Maya

Bagian komentar di platform media sosial mana pun dikenal sebagai tempat yang berbahaya, termasuk kata-kata yang tidak pantas, konten seksual, dan komentar kebencian yang dapat merusak kesehatan emosional dan mental anak.  Mungkin ada baiknya menonaktifkan komentar untuk memulai dan menonaktifkannya kembali nanti jika sudah dirasa lebih tepat.

  • Misinformasi

Jika anak-anak membuat video, kemungkinan besar mereka juga menonton konten online. Internet penuh dengan informasi yang salah seperti berita palsu atau video tantangan yang dapat membahayakan anak-anak.

  • Membuat Rencana

Ini tidak hanya akan membantu orang tua dan anak bersiap, tetapi juga menunjukkan kepada anak secara sekilas mengenai banyaknya pekerjaan yang diperlukan untuk menjadi konten kreator.

Rencanakan juga apakah anak ingin membuat konten tentang Nah, video game, beauty lovers yang ingin melakukan tutorial makeup, atau vlog keluarga?

Untuk menghindari konflik di kemudian hari, sebaiknya orang tua juga mendiskusikan jenis konten yang tidak diperbolehkan dan seberapa sering konten tersebut boleh dikerjakan.

Potensi Manfaat Menjadi Bintang Internet

Ada beberapa manfaat yang dirasakan anak jika menjadi bintang internet, seperti YouTuber, Selebgram, atau TikToker. 

1. Mengembangkan Keterampilan

Membuat konten memerlukan berbagai keterampilan, termasuk perencanaan, menulis, mengedit, dan berbicara di depan umum.  Dengan begitu, anak dapat mengembangkan keterampilan tersebut dan menjadi lebih percaya diri dengan kemampuannya. Hal ini dapat membantu membentuk minat dan karir masa depan mereka, sebagai penulis, editor video, pemasar, atau pembuat konten.

2. Menanamkan Etos Kerja yang Kuat

Membangun dan mempertahankan akun YouTube atau Instagram atau TikTok yang sukses membutuhkan banyak usaha. Anak harus membuat konten yang menarik dan berkualitas tinggi secara konsisten, menanggapi komentar dan masukan, serta terus mengikuti tren dan ide-ide baru.

Hal ini mungkin dapat membantu anak yang tampaknya tidak termotivasi untuk mengembangkan etos kerja yang baik.

3. Mempelajari Cara Menerima Masukan Negatif

Orang tua dapat memilih apakah akan mengizinkan adanya komentar di YouTube atau media sosial anak. Jika mengizinkannya, kemungkinan besar anak akan mendapat kritik sekaligus pujian.

Namun, tidak sedikit juga pemberi komentar anonim yang akan  menuliskan komentar buruk di sana. Umpan balik ini dapat membantu anak belajar bagaimana menerima atau menolak kritik, sebuah keterampilan yang perlu dipelajari agar berhasil menjalani kehidupan sebagai orang dewasa.

Namun, kamu harus memastikan untuk memantau komentar anak sehingga dapat membantu dia menjaga masukannya tetap dalam perspektif.

4. Menjadi Saluran Kreatif

Membuat konten dapat menjadi saluran kreatif dan menyenangkan bagi anak.  Ini bisa menjadi cara yang bagus bagi anak untuk mengekspresikan diri dan berbagi ide dengan orang lain yang mungkin memiliki minat serupa.

Menjadi bintang internet tidak selalu buruk, apakah itu menjadi YouTuber, Selebgram, atau TikToker. Namun, yang terpenting adalah pengawasan dari orang tua agar anak tidak keluar jalur.  ~Febria