Anak Selalu Minta Dibelikan Mainan? Coba Lakukan Ini untuk Mengatasinya

Anak Selalu Minta Dibelikan Mainan? Coba Lakukan Ini untuk Mengatasinya

Sebenarnya, sangat wajar jika anak menginginkan mainan dan karena dia belum memiliki uang untuk membelinya, tentu saja orang tua menjadi orang yang paling sering dimintai untuk membelikannya mainan. 

Namun, sudah menjadi masalah jika ini sangat sering terjadi dan anak selalu ingin permintaannya dituruti. Jika tidak, dia bisa menangis atau mengamuk sejadi-jadinya atau yang biasa disebut tantrum. 

Kalau sudah begini, sudah menjadi tugas orang tua untuk menangani keinginan anak yang ingin terus-menerus membeli mainan. Jangan jadikan ini sebagai kebiasaan anak.

Mengapa? Karena ternyata kemampuan anak dalam mengatur dirinya sendiri, seperti mengendalikan emosi, sebenarnya merupakan faktor penentu kesuksesan di sekolah yang lebih besar dibandingkan dengan IQ yang dimilikinya.  Ditambah lagi, anak-anak yang bisa mengendalikan dorongan hatinya akan berubah menjadi orang dewasa yang lebih sehat dan memiliki stabilitas keuangan yang lebih baik.

Dengan mengajari anak cara mengendalikan dorongan hatinya, orang tua menyiapkannya untuk kehidupan yang sukses dan keamanan finansial. Ini tentu saja penting untuk kehidupannya saat sudah dewasa nanti. 
 

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua? 

Jika orang tua merasa anak selalu ingin membeli mainan, coba lakukan ini. 

1. Akui keinginan anak

Saat anak ingin beli mainan tertentu, orang tua bisa bilang, “Iya sih, ini mainannya beda sama yang kamu beli terakhir, ya. Bagus juga."

Dengan mengakui keinginan anak, dia jadi merasa lebih dimengerti oleh orang tua. Jadi, saat nanti orang tua meminta pengertiannya, dia juga menjadi lebih mudah melakukannya.   

2. Ajukan Pertanyaan Ini

Setelah mengakui, tanyakan pada anak, “Apakah kamu ingin ibu/ayah menambahkannya ke dalam daftar mainan yang nanti akan dibeli?

Dengan mengajukan pertanyaan ini, akan mengubah fokus anak dari membelinya sekarang menjadi nanti di momen-momen tertentu. Misalnya saat dia berulang tahun, naik kelas, atau melakukan hal membanggakan lainnya.

3. Sikapi dengan Serius Permintaannya

Saat anak menjawab "iya", perlihatkan kalau keinginannya itu ditanggapi dengan serius, bukan janji kosong. Orang tua bisa menuliskan di catatan di ponsel, mainan apa yang diinginkan anak dan kapan dia akan dibelikannya. Tulis di depan anak agar dia merasa keinginannya disikapi dengan serius oleh orang tuanya.

Lakukain Ini Jika Mainan Tidak akan Dibelikan

Terkadang, anak-anak tidak bisa mendapatkan semua mainan yang diinginkannya. Kalau itu keputusannya, lakukanlah cara ini.

1. Berikan Alasannya

Jika orang tua tidak akan membelikan mainan yang diinginkan anak. berikan alasan yang akan membantu anak memahami keputusan tersebut.  Namun, buatlah alasannya sesingkat mungkin agar tidak kehilangan perhatian anak karena dirinya yang merasa kesal atau kecewa. 

Misalnya, 'Sekarang kita tidak punya waktu untuk membeli mainan. Kita akan melakukannya lain kali’.

2. Tetaplah pada Keputusan Tersebut

Jika orang tua berubah pikiran, anak akan belajar bahwa tidak ada keputusan yang final dan semua permintaannya layak untuk diperdebatkan.  Jika orang tua menyerah ketika anak "mengamuk" karena permintaannya tidak dipenuhi, dia akan belajar bahwa ini adalah cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

3. Tawarkan Sesuatu yang Lain, Jika Bisa

Misalnya orang tua bisa berkata pada anaknya, "Ayah/ibu tidak bisa membelikan mainan ini karena terlalu mahal. Bagaimana kalau setelah sampai di rumah nanti, ayah/ibu akan membuatkan makanan kesukaanmu?"

4. Berikan Anak Pujian yang Membangun

Jika anak menerima jawaban tidak, berikan banyak pujian kepadanya. Katakan, "Ayah/ibu bangga banget kamu nggak marah meskipun nggak dibelikan mainan. Kamu memang anak pintar."

Bukan Tugas Orang Tua untuk Selalu Menuruti Keinginan Anak

Mungkin hal ini tidak perlu dikatakan lagi, tetapi satu yang harus diingat oleh para orang tua adalah: Ketika anak selalu ingin membeli sesuatu, jangan selalu membelikan apa yang dia minta.

Tentu saja menyenangkan melihat ekspresi kegembiraan di wajah anak saat keinginannya dipenuhi, tetapi sebenarnya ini membuat anak bingung.  Dia akan terus meminta sesuatu karena merasa orang tua akan selalu membelikannya. Dia jadi lebih sulit untuk mengerti saat permintaannya ditolak dan malah akan meningkatkan upayanya untuk meyakinkan ayah atau ibunya.

Jika benar-benar ingin memberi kejutan pada anak, lakukan di momen-momen tertentu, bukan setiap saat. Ketika anak selalu ingin membeli mainan, jangan menyerah, tidak peduli seberapa besar usahanya untuk membuat orang tuanya menyerah.

Saat menolak keinginan anak, ini juga menjadi kesempatan sempurna untuk membicarakan bahwa uang yang digunakan untuk membeli mainan, sebenarnya sedang dikumpulkan untuk liburan sekolah nanti ke tempat wisata impiannya.

Kemungkinan besar anak akan berubah pikiran dan mengatakan bahwa dia idak ingin lagi membeli mainan karena lebih ingin jalan-jalan.

Orang tua tidak bisa menghabiskan uang untuk membeli mainan yang mungkin saja hanya akan menjadi berantakan di kamarnya. Dengan tidak selalu menuruti keinginan anak, dia akan belajar keterampilan hidup yang penting yaitu pengendalian impuls. ~Febria