Apa Itu Gaya Belajar Auditori? Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Apa Itu Gaya Belajar Auditori? Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Salah satu dari empat gaya berbeda dalam model pembelajaran Fleming VARK adalah auditori. Ini adalah gaya belajar saat anak lebih cepat menangkap atau menyerap pelajaran dengan mendengarkan.

"Pembelajar auditori mengingat informasi lebih baik ketika disampaikan melalui suara atau ucapan daripada bentuk tertulis. Mereka juga mengandalkan berbicara dan mendengarkan sebagai cara utama belajarnya."

Banyak anak yang termasuk dalam tipe pembelajar auditori mungkin mengalami kesulitan saat menerima instruksi atau informasi dalam bentuk tertulis, tetapi dapat memahaminya dengan jelas ketika informasi tersebut bersifat auditori.

Bagaimana Caranya Tahu Anak Termasuk Pembelajar Auditori?

Umumnya, indikasi terbesar bahwa anak Moms adalah pembelajar auditori adalah jika mereka suka berbicara. Ini karena pembelajar auditori cenderung suka mengobrol dan senang berbicara sendiri atau memberikan komentar langsung tentang apa yang dilakukan.

Mereka juga suka dibacakan, tetapi mungkin kurang tertarik untuk membaca sendiri. Selain itu, anak juga lebih menyukai membaca dengan suara keras, bukan di dalam hati.

Anak pembelajar auditori juga menyukai musik. Mereka suka bernyanyi, bersenandung atau bersiul sendiri, dan menikmati pertunjukan. Mereka juga pandai menafsirkan ekspresi dan intonasi suara orang lain, tetapi perhatiannya dapat terganggu oleh kebisingan di sekitar.

Selain belajar paling baik dengan mendengar, pembelajar auditori juga lebih suka mencampurkan berbagai indera ke dalam cara pembelajarannya.

Misalnya, mereka lebih maksimal saat belajar jika mendengarkan pelajaran yang diajarkan (auditori) sambil mewarnai atau menggambar (kinestetik atau taktil).


sumber:https://www.blibli.com/friends-backend/wp-content/uploads/2019/05

Manfaat Anak Pembelajar Auditori

Ada beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh anak jika mereka lebih suka belajar dengan cara mendengarkan, yaitu:

  • Mengurangi kebutuhan untuk melihat atau membaca informasi untuk mempelajari atau mengingatnya.
  • Kemampuan menyimpan informasi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis gaya belajar lainnya.
  • Lebih mampu melakukan banyak tugas.
  • Memiliki keterampilan komunikasi lebih karena terbiasa mendiskusikan topik dan masalah secara lisan.
  • Lebih peka dengan kualitas suara, nada, dan tinggi nada orang lain saat mereka berbicara.
  • Lebih mudah berkontribusi pada diskusi kelas.
  • Senang bersosialisasi karena lebih suka berbicara.

Kekurangan Gaya Belajar Auditori

Meskipun memiliki keuntungan, tetapi ada juga beberapa kekurangan dari gaya belajar ini. Namun, dengan menyadari potensi kelemahan pembelajaran auditori ini, dapat membantu orang tua untuk mencegahnya memengaruhi produktivitas dan kesuksesan anak,

Berikut adalah beberapa kekurangan gaya belajar auditori:

  • Mudah terganggu saat belajar, terutama saat ada banyak kebisingan atau suara di lingkungan belajarnya.
  • Rentang perhatian menurun jika proses belajar melibatkan kegiatan membaca atau menulis.
  • Suka bersenandung atau bernyanyi sendiri, bahkan memulai percakapan dengan teman saat sedang belajar sehingga bisa mengganggu.
  • Kemampuan menyimpan informasi berkurang jika tidak diberikan dalam bentuk auditori.

Strategi Belajar untuk Anak Pembelajar Auditori

Agar proses belajar lebih maksimal, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan anak pembelajar auditori, yaitu:

  • Membaca pelajaran dengan suara keras sehingga informasinya dapat meresap, Jika sedang berada di dalam ruang kelas atau tempat umum, minta mereka untuk mengucapkan kata-kata tersebut dalam hati.
  • Saat menghafal, ulangi berulang kali dengan suara keras.
  • Ringkas pokok-pokok pembelajaran secara lisan sebelum mulai menuliskannya.
  • Gunakan pengulangan untuk mengingat fakta-fakta penting atau buatlah lagu tentang fakta-fakta tersebut. Bertepuk tangan atau mengikuti ritme juga bisa membantu.
  • Putar musik saat belajar karena pembelajar auditori bekerja paling baik ketika ada kebisingan di latar belakang dibandingkan dengan keheningan.
  • Mintalah arahan dari pemberi pelajaran secara lisan. Hal ini dapat memastikan anak sepenuhnya memahami tugas dan membantu mencegah kebingungan yang mungkin timbul dari salah tafsir atau kesalahpahaman.
  • Berpartisipasi dalam diskusi kelompok, yang membuat anak memahami berbagai tanggung jawab, terutama yang terkait dengan perannya saat kerja kelompok.
  • Rekam pembelajaran yang dilakukannya dan mendengarkannya kembali saat akan mengulang pelajaran.

Membantu Anak Pembelajar Auditori Belajar di Rumah

Sebenarnya, belajar di rumah menjadi keuntungan untuk anak pembelajar auditori karena minim gangguan dan anak tidak perlu khawatir mengganggu temannya saat belajar dengan suara keras.

Jadi, orang tua bisa mendorong untuk berbicara sendiri saat belajar atau membaca pelajaran dengan suara keras. Minta anak untuk terus mengulangi pembahasan yang dipelajarinya, yang dapat membantunya menyelesaikan tugas.

Orang tua bisa mengusahakan mencari pembelajaran lewat seperti buku audio dan video online agar anak lebih mudah menyerap pelajaran yang dipelajarinya.

Jika ini sulit dilakukan, Moms bisa merekam anak saat membacakan pelajarannya, lalu memutarnya kembali untuk benar-benar dipelajari atau dihafal.

Pembelajar auditori juga cenderung suka bekerja dalam kelompok sehingga dia dapat berbagi ide. Jadi, pertimbangkan untuk meminta teman atau saudara untuk ikut mengerjakan PR atau belajar dengan anak.

Itulah penjelasan mengenai gaya belajar auditori dan bagaimana orang tua bisa membantu anak pembelajar auditori. Intinya, gunakan kelebihan yang dimiliki anak agar proses belajarnya maksimal. ~Febria