Aritmatika Sosial Mengenal Konsep Bunga Tunggal

Aritmatika Sosial Mengenal Konsep Bunga Tunggal

Halo adik-adik, apakah kamu sudah mulai menabung? Kalau sudah, kamu nabung dimana nih? Nabung di celengan, nabung ke bank atau masih titip ke orang tua nih…Hehe, kalau kata orang hati-hati investasi bodong ya …

http://syabab.com/wp-content/uploads/2020/07/menabung-di-bank.png

Sumber : syabab.com

 

Kalau kita bicara menabung, pastinya menabung di bank tentunya punya hal menarik ya karena adanya bunga (untuk bank konvensional) atau bagi hasil (untuk bank syariah). Menurut Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga bank adalah bentuk balas jasa yang diberikan oleh sebuah bank kepada nasabahnya ataupun dari nasabah ke pihak bank untuk membalas jasa yang sudah diberikan. Dalam artikel ini kita akan membahas bunga yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang telah menabungkan uangnya di bank yang bersangkutan. Ada 2 jenis bunga yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Nah disini kita akan pelajari konsep bunga tunggal dulu ya. 

Bunga tunggal memiliki arti bunga yang hanya terdapat pada modal awalnya saja, dimana selanjutnya bunganya tidak akan berbunga lagi. Jika bunganya turut berbunga maka jenis bunga tersebut adalah bunga majemuk. Suku bunga tunggal besarnya tetap dari waktu ke waktu, sehingga makin lama menyimpan uang dengan sendirinya akan bertambah banyak karena setiap bulannya akan bertambah dengan bunga yang tetap. 

Berikut adalah rumus menghitung bunga dan jumlah tabungan akhir setelah diberikan bunga tunggal :

  • Mn=Mo+I

  • I=t x p

  • Mn=Mo 1+t x p

 

Keterangan : Mn = Jumlah tabungan akhir

          I    =  total bunga yang didapatkan

        Mo  = Jumlah tabungan awal

                 = waktu lamanya menabung, yang harus sinkron dengan suku bunga

        p     = persentase suku bunga, dimana harus sinkron dengan waktu lama menabung

 

Perlu kamu perhatikan, t dan p harus dalam satuan yang sama, misalnya p adalah suku bunga per tahun maka t juga dalam tahun. Jika lama waktu diminta dalam bulan, maka suku bunga p juga harus dalam bulan. Supaya lebih paham lagi, yuk kita kerjakan bersama contoh soal dibawah ini..

 

Contoh Soal 1

Pada tanggal 10 Februari 2022, Stefani menabung uang di bank sebesar Rp 150.000.000,00 dengan bunga tunggal 2% per tahun. Jika setelah 5 bulan Stefani ingin mengambil kembali uangnya, berapakah uang Stefani sekarang? 

 

Pembahasan

Perlu diperhatikan bahwa suku buka yang diberikan adalah 2% per tahun, namun yang diminta setelah 5 bulan. Artinya suku bunga 2% per tahun harus kita konversi menjadi 2%12 per bulan.

Mn=Mo ( 1+t x p)

Mn=150.000.000 ( 1+5 x 2%/12)

Mn=150.000.000 ( 1+5 x 2/100x12)

Mn=150.000.000 ( 1+ 1/120)

Mn=150.000.000 ( 121/120)

Mn=151.250.000

 

Jadi uang Stefani setelah 5 bulan adalah Rp 151.250.000,00

 

Contoh Soal 2

Dina menyimpan uang di bank sebesar Rp 800.000,00 dengan bunga 12 % per tahun. Dina ingin jumlah uang tabungannya di akhir sebesar Rp 872.000,00. Berapa lama Dina harus menabung? 

 

Pembahasan 

Mari kita coba ubah dulu suku Bunga menjadi per bulan sehingga p = 12%/12 

Mn=Mo ( 1+t x p)

872.000=800.000 (1+t x12%/12)

872.000=800.000 ( 1+t 1/100)

872.000=800.000+ 800.000t/100

872.000-800.000= 800.000t/100

72.000=8000 t

t=9 bulan

Jadi Dina harus menabung selama 9 bulan.

~Suci