Aseton Bukan Hanya Penghapus Kuteks

Aseton Bukan Hanya Penghapus Kuteks

Apa itu Aseton?

Aseton dikenal juga dengan nama lain propanon atau dimetilketon merupakan cairan tidak berwarna, mudah terbakar, memiliki sebuah gugus fungsi karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon dengan rumus sebagai berikut 

IMG_256

Aseton merupakan salah satu senyawa keton yang populer dengan fungsinya yaitu menghapus cat kuku atau kuteks. Umumnya, aseton digunakan sebagai pelarut. Aseton dapat digunakan secara terbatas dalam produk rumah tangga, termasuk kosmetik dan produk perawatan pribadi. Aseton juga digunakan sebagai degreaser, untuk menipiskan resin, serat kaca, membantu menghilangkan perekat, dan membuat resin vinil.

Pembuatan Aseton

Aseton atau 2-propanon dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol sekunder dengan KMnO4 berikut reaksinya :

IMG_256

Aseton juga dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari propena. Secara umum, melalui proses kumena, benzena dialkilasi dengan propena dan produk proses kumena (isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan fenol dan Aseton:

C6H5CH(CH3)+ O→ C6H5OH + OC(CH3)2

Konversi di atas terjadi melalui zat antara kumena hidroperoksida, C6H5CH(CH3)2. Aseton juga diproduksi melalui propena yang dioksidasi langsung dengan menggunakan katalis Pd(II)/Cu(II).

Fungsi Aseton

Tidak hanya sebagai pelarut, pembersih kutek kuku atau bahan dasar pembuatan resin saja, aseton juga memiliki kegunaan untuk kebutuhan laboratorium, medis, dan berbagai bidang lainnya. Beberapa fungsi aseton lainnya, yaitu:

1. Noda Pada Cangkir dan Piring

Kegunaan lain dari aseton adalah untuk membersihkan noda pada cangkir dan piring, maupun alat makan lainnya. Biasanya, aseton akan digunakan untuk membersihkan noda kopi membandel dan membersihkan minyak, jika sudah berbekas terlalu lama.

2. Bekas Goresan di Lantai

Ingin menghilangkan bekas goresan pada lantai rumah?  Caranya mudah, cukup taruh beberapa tetes aseton di atas kain dan gosok untuk menghilangkan bekas goresannya. Jangan lupa untuk bersihkan tempat yang terkena aseton dan juga tangan menggunakan sabun. Aseton juga bisa digunakan untuk menghilangkan bekas goresan di kaca arloji sehingga dapat terlihat seperti baru.

3. Noda Cat di Permukaan Kaca

Ketika sedang mengecat ulang rumah, biasanya akan ada bekas percikan cat yang menempel pada kaca jendel atau pintu rumah, bukan? Daripada mengelupasnya dengan cara mengikir yang bisa merusak tekstur kaca, tidak ada salahnya menggunakan aseton. Cukup lap bagian yang terkena cat dengan aseton menggunakan kain. Ulangi hingga cat benar-benar hilang.

4. Bahan Pembuat Obat

Dalam industri kesehatan, terutama obat-obatan, menggunakan aseton sebagai pelarut adalah hal yang populer dalam mengeringkan dan membuat tablet. Tentu saja dengan takaran yang masih aman untuk tubuh.

Bahaya Aseton

Aseton mengandung senyawa kimia yang cukup keras. Sebagai contoh, ketika kita menggunakannya untuk membersihkan cat kuku maka akan terasa kering pada bagian kuku. Kulit di sekitar kuku juga dapat terasa panas dan perih. Jika terpapar dalam janga waktu yang lama maka akan membahayakan kesehatan manusia, diantaranya:

  • Keracunan - Keracunan terjadi ketika tidak sengaja terhirup, tertelan atau terserap ke dalam kulit dan digunakan secara berlebihan. Gejala yang dapat ditimbulkan yaitu sakit kepala, lemas, mual, muntah, sakit tenggorokan, tekanan darah rendah sampai dengan penurunan kesadaran.

  • Iritasi kulit dan mata - Kondisi iritasi pada kulit ditandai dengan kulit yang kering dan pecah-pecah, serta kulit berwarna kemerahan. Sedangkan iritasi mata memiliki ciri-ciri mata merah, penglihatan buram, dan rasa nyeri pada mata.

  • Iritasi Paru dan Gangguan sistem saraf - Gunakan masker ketika Anda menggunakannya, serta jangan lupa mencuci tangan sesudahnya dengan sabun dan air mengalir.

Cara Penyimpanan Yang Benar

  • Simpan di tempat yang jauh dari sumber api atau sesuatu yang menyebabkan percikan api atau bunga api, seperti kompor dan soket / outlet listrik.

  • Simpan di tempat yang langsung mendapatkan sengatan matahari

  • Simpan di tempat yang jauh dari oksidator.

Cara Membuang Aseton

Cara membuangnya tergantung dari jumlah penggunaan itu sendiri.

  • Jika aseton dalam jumlah sedikit, Anda dapat membuang aplikator (cotton bud atau kapas) langsung bersama sampah lainnya ke dalam plastik sampah.

  • Jika aplikator terlalu basah, Anda harus memerasnya dan masukan sisa aseton ke dalam container terpisah yang tertutup rapat. Lalu bungkus container dengan container / wadah ekstra dan buang ke dalam plastik sampah.

  • Jika aseton dalam jumlah besar dan cair, masukan ke dalam container yang tertutup dengan aman, lalu bawa ke fasilitas penanganan limbah berbahaya dan beracun.

Berdasarkan kandungannya, aseton yang sudah tidak digunakan termasuk ke dalam kategori limbah B3. Dengan kode limbah A102b, aseton wajib dikelola secara limbah B3, yaitu mengikuti prosedur yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. ~Aas