Cara Terbaik Mengasah Kemampuan Problem Solving Pada Anak

Cara Terbaik Mengasah Kemampuan Problem Solving Pada Anak

Mengajari anak-anak keterampilan problem solving atau memecahkan masalah sangat penting untuk perkembangan mereka secara keseluruhan dan kesuksesan di masa depan. 

Pemecahan masalah adalah keterampilan hidup mendasar yang akan digunakan anak-anak sepanjang hidup mereka. 

Hal ini dapat membantu anak menghadapi tantangan, mempertimbangkan berbagai pilihan, membuat keputusan, dan menemukan solusi terhadap berbagai masalah yang mereka hadapi.

Keberhasilan dalam hal problem solving dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak karena mereka telah menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah. 

Jika kemampuannya diasah sejak kecil dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari, anak-anak dapat menggunakannya untuk masalah pribadi, akademis, hingga karier di kemudian hari. 


Sumber: https://www.newsanyway.com/

Berikut beberapa tips untuk membantu mengasah keterampilan problem solving pada anak:

1. Mendorong Berpikir Kritis

Pada kehidupan sehari-hari, orang tua bisa mendorong anak berpikir kritis. Ajukan pertanyaan terbuka yang mengharuskan mereka menganalisis, mengevaluasi, dan menemukan solusi.

Secara konsisten, tumbuhkan rasa ingin tahu dengan mendorong anak bertanya, memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi hal baru, dan mencari jawaban dari rasa penasarannya. 

Orang tua juga bisa mengarahkan anak untuk rutin membaca sejak dini. Dengan membaca, anak-anak lebih terpapar pada beragam ide, memperluas kosa kata mereka, dan meningkatkan pemikiran kritis saat memahami cerita dan karakter.

Biasakan juga untuk mengajukan pertanyaan terbuka yang membutuhkan lebih dari sekadar jawaban “ya” atau “tidak”. Mendorong anak untuk mengutarakan pikiran dan pendapatnya dapat mendukung kemampuannya berpikir kritis.

2. Memberikan Peluang untuk Bermain

Mengasah kemampuan problem solving tak melulu dilakukan dengan cara serius. Anak-anak juga bisa mempelajarinya lewat permainan. 

Orang tua bisa menyediakan permainan yang memerlukan perencanaan, pengambilan keputusan, dan strategi. Misalnya, board game, puzzle, dan permainan balok.

3. Mendukung Keputusan Anak 

Biarkan anak membuat pilihan dan keputusan sesuai usianya. Memberi mereka wewenang dapat membantu membangun kemampuan problem solving dan kepercayaan diri.

Bantu anak-anak memahami proses pengambilan keputusan dengan mendiskusikan pro dan kontra, mempertimbangkan konsekuensi, dan mengevaluasi berbagai pilihan. Dorong mereka untuk membuat pilihannya sendiri dalam berbagai situasi.

4. Gunakan Skenario Kehidupan Nyata

Selain permainan, anak juga bisa diajak belajar problem solving dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, libatkan anak dalam memilih menu makanan setiap hari, memilih aktivitas keluarga di akhir pekan, mengatur barang-barang di rumah, hingga menentukan tujuan liburan. 

Orang tua juga bisa meminta anak menentukan jadwalnya sendiri, baik untuk main, menonton, tidur, les, dan belajar. Hal ini memungkinkan anak untuk berlatih pengambilan keputusan dan merasakan konsekuensi dari pilihan mereka.

Misalnya, anak menentukan jadwal menonton atau bermain gadget pada malam hari setelah melewati berbagai aktivitas. Namun, karena tidur lebih malam dari biasanya, jam tidurnya berkurang, dan ia merasa mengantuk pada keesokan harinya di sekolah. 

5. Praktik Komunikasi

Perlahan-lahan, ajarkan anak untuk bisa mengungkapkan pikiran dan gagasannya dengan jelas. Komunikasi yang efektif sangat penting untuk memecahkan masalah karena membantu menyampaikan pendapat pada orang lain.

Anda juga bisa mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok, kegiatan kelas, atau percakapan keluarga. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan dan pendapatnya.

6. Belajar dari kesalahan

Sama seperti orang dewasa, anak juga dapat belajar dari kesalahan. Tak dapat dimungkiri, kesalahan adalah bagian alami dari pembelajaran. 

Ketika anak membuat kesalahan, ajak ia untuk menganalisis kenapa hal itu bisa terjadi, apa yang salah, apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya agar tidak terjadi lagi di lain waktu, dan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. 

7. Berikan Feedback Pada Anak 

Ketika anak-anak mencoba memecahkan masalah, orang tua bisa memberikan umpan balik yang berfokus pada upaya dan proses berpikir mereka, bukan hanya pada hasil.

Jangan lupa untuk merayakan setiap pencapaian dan usaha problem solving yang berhasil. Penguatan positif ini mendorong anak untuk terus mengembangkan keterampilannya. ~ Afril