Gentle Parenting, Pola Asuh Penuh Kelembutan untuk Membesarkan Anak

Gentle Parenting, Pola Asuh Penuh Kelembutan untuk Membesarkan Anak

Ada berbagai pola asuh yang bisa diterapkan oleh para orang tua kepada anaknya, salah satunya adalah gentle parenting. Ini adalah pola asuh dengan pendekatan untuk membesarkan anak-anak yang bahagia dan percaya diri.

Berbeda dengan pola asuh yang terlalu kaku atau longgar, pola asuh yang lembut ini memiliki sedikit kekurangan dan jarang berdampak negatif pada kesehatan mental anak.

Sebaliknya, elemen gentle parenting yang lemah lembut dan penuh kasih sayang menumbuhkan sifat-sifat positif yang membantu anak berkembang secara sosial sekaligus menetapkan pedoman yang tepat untuk mendorong perilaku positifnya.

 

4 Unsur Penting dari Gentle Parenting

Pola asuh ini mendorong orang tua untuk membesarkan anak-anaknya tanpa rasa malu, menyalahkan, dan menghukum. Gaya pengasuhan berbasis bukti yang didirikan oleh Sarah Ockwell-Smith ini berpusat pada kerja sama antara orang tua dan anak.

Ada empat unsur gentle parenting yang harus dipenuhi oleh orang tua jika ingin menerapkan pola asuh ini, yaitu:

1. Empati

Empati sangat penting bagi perkembangan anak karena mendukung pertumbuhan emosional, kognitif, dan fisiknya. Anak akan belajar empati dengan mengamati dan meniru perilaku orang tua terhadap dirinya dan orang lain.

2. Memahami

Dengan menerapkan gentle parenting, hal ini akan memberikan ruang bagi anak untuk menyadari dan memahami perilakunya.

Misalnya, jika anak melempar barang saat sedang kesal, orang tua menciptakan tempat yang aman baginya untuk mengeksplorasi tindakan tersebut.

3. Batasan yang Sehat

Pola asuh yang lembut ini mendorong orang tua untuk menetapkan pedoman jelas yang menumbuhkan lingkungan sehat, penuh kasih sayang, dan stabil.

Misalnya, jika aturan yang ditetapkan oleh orang tua adalah “tidak boleh melempar barang kepada orang lain”, baik orang tua maupun anak memiliki pemikiran yang sama mengenai ekspektasi dan konsekuensinya.

4. Menghormati

Rasa hormat diperlukan dalam setiap hubungan orang tua dan anak. Gentle parenting berfokus pada menghargai perasaan anak untuk mengajarkan empati dan timbal balik.

Karena anak belajar dari lingkungannya, maka mencontohkan perilaku hormat, seperti berbicara dengan ramah dan sopan, akan menciptakan pemahaman bahwa rasa hormat adalah prioritas.


Mother and daughter embracing
sumber: https://www.verywellfamily.com/what-is-gentle-parenting-5189566

Manfaat Gentle Parenting pada Orang Tua dan Anak

Pola asuh ini memberikan ruang bagi anak untuk melihat bagaimana perilakunya  berdampak pada orang lain. Pendekatan ini menguntungkan orang tua dan anak-anak karena mendukung kerja sama dan pertumbuhan bersama.

Kemungkinan manfaat dari pengasuhan yang lembut adalah:

1. Mengurangi Kecemasan Masa Kecil

Gentle parenting dapat mengurangi kemungkinan anak mengalami kecemasan masa kanak-kanak dan kecemasan sosial.

Orang tua yang menyediakan lingkungan rumah yang mendukung, memungkinkan anak-anak mengetahui apa yang diharapkannya dari pola asuh tersebut.

2. Peningkatan Ikatan Orang Tua-Anak

Orang tua yang lembut membangun ikatan yang kuat dengan anaknya dan peka terhadap apa yang terjadi padanya. Menciptakan hubungan positif ini dapat membantu anak mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain.

3. Mengurangi Kemarahan Masa Kecil

Pola asuh yang lembut menciptakan lingkungan keluarga yang bebas dari rasa bersalah dan hukuman. Kemarahan sering kali menutupi emosi yang lebih rentan seperti rasa malu, takut, dan harga diri yang rendah.

Gaya pengasuhan ini menghormati emosi-emosi tersebut sehingga dapat membantu mengurangi masalah kemarahan pada anak-anak.

4. Keterampilan Sosial Positif

Mempelajari empati, menghormati orang lain, batasan, dan pengertian dari orang tua sangatlah penting. Anak dapat mengembangkan keterampilan ini dan belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain jika didukung.

Gaya pengasuhan yang lembut membantu anak-anak belajar berbagi dan mengatur diri sendiri dalam situasi yang menantang secara sosial.

Cara Mempraktikkan Gentle Parenting

Jika tertarik dengan pendekatan pengasuhan yang lembut ini, bagaimana cara memulainya? Untungnya, menerapkan pola asuh ini dalam kehidupan sehari-hari cukup sederhana dan semuanya dimulai dengan menghormati perasaan dan perkembangan anak.

Orang tua yang lembut adalah mereka yang pengertian terhadap anak-anaknya. Hal ini bisa berarti menyesuaikan ekspektasi mengenai bagaimana seharusnya anak berperilaku agar mencerminkan standar yang lebih realistis.

Misalnya, meskipun balita yang tidak bisa tidur sepanjang malam membuat frustasi, tetapi jangan anggap ini sebagai sikap anak yang nakal.

Dengan menghibur dan bukannya menghukum anak, orang tua memberikan contoh empati, yang menjadi sifat positif yang ingin diterapkan. Selain itu, aturan dan batasan adalah aspek penting dalam mengasuh anak secara lembut.

Menetapkan pedoman yang jelas tentang apa yang pantas dan tidak pantas, anak memiliki konsistensi yang diperlukannya. Ini berarti anak akan merasa cukup percaya diri untuk menjelajahi lingkungan baru karena mengetahui bahwa dia dilindungi oleh orang tuanya.

Lewat gentle parenting, hal ini akan membantu orang tua lebih memahami pola pikir anak untuk membantu mengatasi perasaannya dengan cara yang tepat.