Ibu Bekerja Perlu Pengasuh atau Tidak? Ini yang Perlu Diperhatikan!

Ibu Bekerja Perlu Pengasuh atau Tidak? Ini yang Perlu Diperhatikan!

Salah satu dilema ibu bekerja adalah saat meninggalkan anaknya di jam kerja. Jika memang pekerjaan ibu mengharuskannya untuk keluar dari rumah, maka tentu saja perlu ada orang lain untuk menjaga anak.

Jadi, pertanyaan perlukah ibu bekerja memiliki pengasuh, sebagian besar jawabannya iya. Kecuali jika memang ibu bekerja dan suami masih tinggal bersama orang tua atau rumahnya berdekatan dengan orang tua sehingga bisa dititipkan di sana.

Namun, jika tidak ada orang yang bisa menjaga anak, tentu saja bantuan dari pengasuh sangat diperlukan. Dengan begitu, ibu akan merasa lebih tenang saat meninggalkan anaknya untuk bekerja dari pagi hingga sore hari.

Plus Minus Memiliki Pengasuh

Setiap pilihan pasti ada plus dan minusnya, begitu juga dengan menggunakan jasa pengasuh untuk mengurusi anak. Berikut adalah beberapa plus minus yang akan dirasakan oleh ibu bekerja.

Poin Plus Jika Ibu Bekerja Menggunakan Pengasuh

1. Terlatih dan Berpengalaman

Apalagi jika ibu bekerja mencari pengasuh dari yayasan yang sudah terjamin kualitasnya, maka pengasuh yang didapatkan sudah terlatih dan berpengalaman karena dia telah mengikuti pelatihan khusus untuk mengasuh dan merawat anak kecil.

Dengan begitu, orang tua hanya perlu menjelaskan aturan dasar atau kebiasaan anak kepada pengasuh agar dia lebih mudah saat mengurusnya.

2. Lebih Fokus Mengasuh Anak

Dibandingkan dengan asisten rumah tangga, pengasuh anak biasanya hanya akan fokus untuk mengasuh anak dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Jadi, perhatian kepada anak tidak akan terbagi sehingga tumbuh kembangnya juga lebih optimal dan maksimal.

Poin Minus Jika Ibu Bekerja Menggunakan Pengasuh

Selain memiliki poin plus, tentu saja ada poin minus atau kekurangan yang dirasakan jika ibu bekerja menggunakan pengasuh. Berikut beberapa di antaranya.

1. Butuh Biaya Lebih

Dibandingkan dengan asisten rumah tangga biasa, gaji seorang pengasuh—apalagi yang berpengalaman dan bersertifikat—lebih besar. Jadi, uang per bulan yang harus disiapkan oleh orang tua tentu saja menjadi lebih besar. Apalagi jika ditambah dengan adanya asisten rumah tangga untuk mengurus rumah.

Jika memercayakan asisten rumah tangga untuk sambil mengasuh anak, sebenarnya bisa-bisa saja. Namun, kemungkinan hasilnya tidak akan maksimal. Entah anak yang tidak terlalu terurus karena asisten sibuk mengurus rumah atau justru rumah yang kurang rapi karena terlalu fokus pada anak.

2. Sulit Mencari Pengasuh yang Cocok

Mencari pengasuh yang sudah berpengalaman sebenarnya bukan hal yang sulit. Namun, mencari yang cocok dan setia dengan keluarga, mungkin agak sulit dilakukan. Harus ada fase trial and error atau gonta-ganti pengasuh. Orang tua juga harus harus selektif saat memilih pengasuh yang juga cocok dan disukai anak agar dia mau diasuh orang baru yang masih asing dengannya

Tips Mencari Pengasuh untuk Anak

Saat memilih pengasuh untuk anak, ada beberapa pertanyaan yang wajib ditanyakan kepadanya. Dengan jawaban yang diberikan tersebut, itu bisa menjadi referensi dan pertimbangan apakah si calon pengasuh memang layak atau tidak untuk dipekerjakan sebagai pengasuh anak.

Beberapa pertanyaan yang wajib ditanyakan antara lain:

  • Apakah punya pengalaman mengurus anak-anak?
  • Kenapa memilih menjadi pengasuh, apakah karena suka atau senang mengurus anak-anak?
  • Jika sudah memiliki pengalaman, aktivitas apa saja yang biasa lakukan bersama anak?
  • Apakah memiliki pengalaman darurat saat mengasuh anak-anak
  • Bagaimana cara menenangkan anak yang menangis atau tantrum?

Selain pertanyaan di atas, berikut adalah beberapa tips saat memilih pengasuh anak.

1. Cek Latar Belakangnya

Sebelum menerimanya bekerja, cek baik-baik latar belakang calon pengasuh. Cari tahu apakah mereka dia memiliki berpengalaman dalam pengasuhan anak atau tidak. Biasanya pihak penyedia jasa akan menyediakan informasi tersebut atau apa pun yang diminta. Jika perlu, minta beberapa yang bisa dijadikan rekomendasi.

2. Lakukan Uji Coba

Jika ada calon pengasuh yang menarik perhatian, lakukan uji coba selama beberapa hari. Pengasuh yang tulus dan serius dengan pekerjaannya tidak akan menolak untuk melakukan uji coba. Ajak pengasuh menghabiskan waktu bersama orang tua dengan pengawasan anak. Jika anak bisa dengan mudah dekat dengannya, kemungkinan itu adalah pengasuh yang tepat untuknya.

3. Percaya pada Naluri

Naluri ibu tidak pernah salah. Jika calon pengasuh terlihat sangat sempurna dan mengaku memiliki banyak pengalaman, tetapi naluri orang tua mengatakan ada yang salah atau tidak benar, maka ikutilah. Mungkin dia bukan orang jahat, tetapi mungkin saja itu artinya dia tidak akan cocok mengasuh anak. Terlepas dari pengalaman dan semua kualifikasinya, naluri adalah pertimabngan terakhir yang menentukan cocok atau tidak seorang pengasuh.

Itulah beberapa poin plus dan minus menggunakan pengasuh untuk anak bagi para ibu bekerja. Apapun pilihannya, pastikan itu yang terbaik untuk anak, bukan untuk siapapun. Karena pada akhirnya, kepentingan anak menjadi yang utama di atas segalanya. ~Febria