Ini Manfaat Mengajarkan Anak tentang Uang dan Mengelola Keuangan Sejak Kecil

Ini Manfaat Mengajarkan Anak tentang Uang dan Mengelola Keuangan Sejak Kecil

Selain menjamin anak mendapatkan pendidikan wajib di sekolah, orang tua tentu saja harus memberikan pelajaran hidup yang berharga kepada anak-anaknya. Salah satunya adalah mengenai uang dan cara mengelola keuangan.

Sejak kecil, anak sebaiknya sudah dikenalkan dan diajarkan mengenai dua hal tersebut, Mengapa? Karena menurut penelitian yang dilakukan Pat Levitt pada 2009, disebutkan bahwa kemampuan otak manusia untuk merespon pengetahuan atau pengalaman akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.

Jadi, untuk membentuk pemahaman, perilaku, dan kebiasaan anak sebaiknya dilakukan sejak dini di saat otak anak masih merespon secara maksimal pengetahuan dan pengalaman yang diterimanya. Dengan begitu, efek pelajaran yang diberikan akan lebih besar jika dibandingkan ketika anak diajari saat sudah lebih besar.

Berikut adalah beberapa manfaat yang akan dirasakan orang tua jika mengajarkan anak tentang uang dan mengelola keuangan sejak kecil.

1. Mengajarkan Anak tentang Nilai Uang

Saat anak sudah mulai bersekolah, itu artinya anak sudah bisa diajarkan mengenai nilai uang. Apalagi jika anak sudah mulai ingin jajan sendiri dengan teman-temannya. Saat inilah orang tua bisa mulai mengenalkan mengenai nominal uang.

Beritahu perbedaan antara uang Rp2.000 dan Rp5.000 yang mungkin sering diberikan padanya. Selain itu, kenalkan juga perbedaan antara uang receh dan uang lembaran yang berlalu. Jelaskan dengan uang tersebut, apa saja yang akan didapatnya.

Dengan mengetahui nominal uang, anak akan belajar membedakan nilai lembaran uang dan harga dari uang tersebut.

2. Mengajarkan Anak tentang Konsep Hemat

Jika anak sudah mulai mengerti perbedaan nominal uang dan barang yang dibelinya menggunakan uang, maka pelajaran yang selanjutnya bisa diberikan oleh orang tua adalah mengenalkan konsep berhemat.

Jelaskan dan beri contoh bagaimana caranya berhemat pada anak. Misalnya, jika dia diberi uang Rp5.000, tetapi hanya membeli jajanan seharga Rp3.000, dia masih akan memiliki uang Rp2.000 yang bisa digunakan untuk jajan berikutnya.

Beri pemahaman pada anak bahwa jika dia berhemat, maka uang yang diterima atau dimilikinya masih akan tersisa untuk digunakan selanjutnya atau untuk hal lain. Hal ini akan menguntungkan dirinya dibandingkan dengan langsung menghabiskan uang yang dimilikinya.

3. Anak Lebih Mudah Diajari Menabung

Saat anak sudah belajar mengenai cara berhemat, barulah orang tua bisa mengajarkan konsep menabung pada anak. Anak yang sudah kenal nilai uang dan tahu kalau berhemat bisa membuat uang yang diterima habis begitu saja, anak akan lebih mudah diajari untuk menabung.

Apalagi jika anak memiliki keinginan untuk membeli sesuatu yang harganya cukup mahal. Maka, mulailah ajari anak untuk menabung agar uangnya bisa terkumpul untuk membeli keinginannya tersebut. Ini menjadi cara termudah bagi orang tua untuk mengajarkan konsep menabung pada anak.

4. Mengajarkan Anak tentang Konsep Anggaran

Bahkan, banyak orang dewasa yang tidak mampu membuat dan mengelola anggaran keuangan dengan baik. Itulah mengapa orang tua harus mengenalkan dan mengajarkan anak mengenai konsep anggaran keuangan.

Dengan membuat dan mengelola anggaran yang baik, ini bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan apakah anak mampu atau tidak mencapai tujuan keuangannya di masa depan.

Untuk anak yang lebih kecil, cara mengenalkan konsep anggaran yang sederhana adalah dengan memberikan uang jajan Rp5.000 atau Rp10.000 untuk beberapa dia beberapa kali jajan. Bilang kepadanya agar tidak menghabiskan uang tersebut sebelum diberikan lagi,

Dengan begitu, anak jadi akan belajar untuk menyesuaikan jajanan apa yang akan dibelinya agar uangnya tidak habis.

5. Anak Jadi Belajar Tidak Melakukan Pembelian yang Tidak Perlu

Saat anak sudah mengerti konsep berhemat dan mengelola anggaran keuangan dengan sederhana, secara tidak langsung anak jadi belajar bahwa dia tidak bisa melakukan pembelian yang tidak perlu agar uangnya tidak habis.

Jika orang tua tidak mengajarkan anak tentang nilai uang dan cara mengelola keuangan, anak tidak akan mengerti mengenai hal ini. Dia akan terus dan tetap membeli apa saja yang diinginkannya, meskipun sebenarnya dia tidak memerlukannya.

Ini sama saja dengan mengajarkan pemborosan pada anak. Jika dibiarkan, maka maka kebiasaan memboroskan uang ini akan terus dilakukan anak sampai dewasa.

6. Anak Jadi Mudah dan Suka Menyimpan Uang

Sebenarnya, konsep menyimpan uang ini sama seperti menabung. Namun, jika saat menabung, anak biasanya melakukannya karena ingin membeli sesuatu, sedangkan saat menyimpan uang, tidak ada tujuan tertentu.

Orang tua bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa dengan menyimpan uang—yang tidak akan digunakan untuk membeli apa pun, hal itu akan berguna untuknya di masa depan. Jelaskan pada anak bahwa dengan menyisihkan uang, hal itu bisa membantunya mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Itu adalah beberapa manfaat yang akan dirasakan jika orang tua mengenalkan uang dan mengajarkan cara mengelola keuangan sejak anak masih kecil. Jadi, kebiasaan anak saat mengelola uang tidak akan berantakan dan lebih mudah diatur ke depannya. ~Febria