Inner Child: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya. Kamu Wajib Tahu!

Inner Child: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya. Kamu Wajib Tahu!

Bagi kamu yang suka mendengar istilah inner child, tetapi tidak tahu pasti artinya, ini adalah bagian kecil dari jiwa yang mempengaruhi cara berpikir dan bereaksi sebagai orang dewasa. Inner child dapat melambangkan kesulitan, trauma, dan bahkan kemenangan yang dialami di masa muda.

Konsep inner child pertama kali diperkenalkan oleh psikolog terkenal Carl Jung. Menurutnya, inner child dapat menggerakkan banyak emosi diri dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika kita kamu menyadarinya.

Saat kamu mulai kehilangan kesadaran akan inner child milikmu, kamu juga akan kehilangan kesadaran akan bagian dari dirimu. Pada akhirnya, kamu mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan bertindak saat mengalami keadaan yang tidak terkendali.

Sebagai contoh, kamu mungkin mendapati diri meledak-ledak atau mungkin merasa malu dan kesepian, seperti yang dirasakan saat kecil. Kemungkinan lain adalah kamu menyadari bahwa ketika stres, suasana hati berubah-ubah dengan cepat, mirip dengan saat kecil ketika kamu menghadapi situasi yang meresahkan.

Apa yang Menyebabkan Inner Child Terluka?

Ada banyak situasi berbeda yang dapat menyebabkan inner child terluka. Pikirkan kembali kamu Anda masih kecil. Mungkin kamu pernah mengalami beberapa luka fisik, mainan yang diinginkan dan tidak didapatkan, atau bahkan pelecehan fisik atau pengabaian emosional dari orang dewasa. 

Kamu mungkin tidak bisa membuat daftar semua keadaan yang dialami oleh diri sendiri saat masih kecil. Namun, jika kamu memiliki trauma masa kecil, kemungkinan besar efeknya terlihat jelas dalam kehidupan saat ini. Berikut adalah tanda-tanda inner child yang terluka.

  • Frustasi atau merasa mudah kesal dengan beberapa hal atau semua hal

  • Bereaksi berlebihan jika ada kebutuhan yang tidak terpenuhi

  • Sering meledak, seperti mengamuk atau mengatakan hal-hal yang tidak dimaksudkan

  • Mengeluh tidak ada orang yang mengerti dirimu atau merasa tidak didengar

  • Kesulitan menjelaskan perasaan atau mengapa kamu merasa kesal (alexithymia) 

  • Harga diri yang rendah

  • Sering mengkritik diri dengan sangat keras

  • Tidak pernah bisa dewasa

  • Memiliki pola menyabotase diri sendiri

  • Takut ditinggalkan atau bahkan memiliki masalah komitmen

  • Tidak bisa menetapkan batasan atau mengekspresikan kebutuhan diri sendiri

 

Jika Anda mengenali salah satu dari pola-pola tersebut dalam dirimu, luka masa kecil mungkin menjadi penyebabnya. Itu artinya kamu membutuhkan dukungan untuk dapat membantu menyelesaikannya sebagai orang dewasa.

Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

Dengan melakukan beberapa cara untuk menyembuhkan inner child yang terluka, kamu akan mengakses dirimu dengan versi yang lebih muda dan menawarkan kenyamanan yang dibutuhkannya, yang tidak didapatkan saat itu. Berikut caranya.

1. Akui Inner Child Milikmu

Inner child bukanlah "kepribadian seperti anak kecil". Ini adalah bagian dari pikiran bawah sadar yang mengalami dan masih mengingat momen-momen dan emosi masa kecil, baik dan buruk.

2. Dengarkanlah Dirimu Sendiri

Ketika kamu merasa kesal, frustrasi, atau merasakan sakit secara emosional, hal apa yang sedang terjadi di sekitarmu? Dengan siapa kamu berbicara? Memperhatikan pemicu-pemicu ini dapat membantumu menghubungkannya dengan luka masa kecil. 

3. Peluklah Dirimu Setiap Hari

Bahkan jika pikiran sadar  tidak menyadarinya, tubuh akan mengingat trauma. Untuk itulah, sentuhan fisik dapat membantu menenangkan inner child milikmu. Caranya dengan memeluk inner child-mu untuk membuatnya merasa nyaman.

Jika perlu, goyangkan tubuhmu dan biarkan air matamu mengalir atau tersenyumlah lebar-lebar, sambil meyakinkan diri bahwa penyembuhan sedang terjadi. Kamu bisa mencoba melakukan hal ini selama 3 menit sehari.

4. Bayangkan Momen Masa Kecil yang Bahagia

Membawa dirimu kembali ke kenangan yang aman dan tenang dapat membantu menenangkan diri ketika merasa kewalahan. Luangkan waktu beberapa menit untuk mengingat bagaimana rasanya, misalnya dengan mengingat gambar, suara, bau, dan perasaan, saat kamu bahagia.

Jika kamu tidak dapat mengingat momen bahagia, hanya membayangkan hal yang sebenarnya tidak kamu alami juga efektif.

5. Bercermin dan Katakan Hal-Hal Baik pada Diri Sendiri

"Konstruksi negatif, seperti ‘Saya tidak penting’ atau ‘Saya tidak cukup baik’ sering kali terbentuk pada masa kanak-kanak akibat perlakuan buruk atau pelecehan pada tahun-tahun tersebut," kata Dr. Charity Godfrey, LMHC.

Untuk memperbaikinya, Dr. Charity merekomendasikan untuk melihat dirimu secara mendalam di cermin setiap hari dan membuat pernyataan penyembuhan yang kuat, seperti "Aku berharga" atau "Apa yang aku inginkan itu penting" atau "Aku tidak akan lagi diam".

6. Berlatihlah Menyayangi Diri Sendiri Setiap Hari

Tidak selalu mudah bersikap baik pada diri sendiri. Padahal, dengan berlatih belas kasihan dan menyayangi diri sendiri, ini dapat membantumu meningkatkan hubungan dengan diri sendiri. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa bersikap baik pada diri sendiri dapat mengurangi kecemasan, stres, dan depresi.

7. Tulislah Surat untuk Inner Child-mu

Menulis jurnal memiliki manfaat kesehatan mental. Dengan menulis surat kepada inner child milikmu, kamu akan menawarkan kata-kata dukungan yang dibutuhkan di masa kecil. Dr. Charity menyarankan untuk membaca apa yang kamu tulis dengan lantang agar kamu dan inner child dirimu mendengar kata-kata yang ingin kamu dengar saat masih kecil.

8. Luangkan Waktu untuk Bermain

Cobalah meluangkan waktu untuk melakukan apa yang kamu sukai saat kecil. Keluarkan buku mewarnai, dengarkan musik, bermain dengan tanah liat, menulis cerita, berlari tanpa alas kaki di rerumputan, atau menonton film kartun. Pastikan kamu merasa kreatif dan terinspirasi lagi.

9. Bermeditasi

Meditasi memiliki banyak manfaat, tetapi salah satu yang paling kuat adalah meditasi mengajarkanmu untuk duduk dengan emosi yang sulit. Mempelajari cara untuk hadir dengan perasaanmu adalah cara terbaik untuk mengembangkan keterampilan pengaturan emosi dan mengelola tingkat stres.

Kesimpulannya?

Jika Anda kamu merasa frustasi, marah, merasa buntu, mungkin itu adalah inner child dirimu yang meminta dukungan. Kamu harus mengakui bahwa pengalaman traumatis dapat mempengaruhi pilihanmu hari ini sehingga dapat membantumu untuk tidak merasa terjebak dalam situasi yang membuat stres. 

Kenali dan jangan abaikan inner child karena bukan tidak mungkin itu yang harus kamu lakukan untuk merasa lebih baik.

~Febria