Jangan Cuma Gadget, Anak Juga Harus Dikenalkan dengan Permainan Tradisional. Ini Manfaatnya yang Luar Biasa!

Jangan Cuma Gadget, Anak Juga Harus Dikenalkan dengan Permainan Tradisional. Ini Manfaatnya yang Luar Biasa!

Jangan remehkan masa kanak-kanak karena ini merupakan masa emas dalam pembentukan dan perkembangan sel-sel otak anak, yang akan menjadi pusat kecerdasannya. Itulah sebabnya pendidikan pada anak usia dini sudah penting untuk diberikan.

Namun, pendidikan yang penting untuk anak tidak hanya melalui pendidikan akademis, tetapi bisa juga dilakukan lewat permainan, khususnya permainan tradisional yang bisa membantu pembentukan karakter anak.

Tak hanya menjadi aset warisan budaya yang tak ternilai harganya, di dalam tradisi permainan tradisional terkandung nilai-nilai luhur, mengajarkan persatuan, kerja sama, solidaritas, gotong royong, dan kemampuan untuk menerima kekalahan. Selain itu, permainan tradisional juga melatih anak untuk dapat berpikir cepat dalam mengambil keputusan, logis, kritis dan seimbang.

Ada tiga aspek penting yang bisa dipelajari anak melalui permainan tradisional, yaitu:

  • Aspek jasmani, yang terdiri dari kekuatan dan daya tahan tubuh serta kelenturan;

  • Aspek psikis, yang meliputi unsur berfikir, unsur berhitung, kecerdasan, kemampuan membuat siasat, kemampuan mengatasi hambatan, daya ingat, dan kreativitas;

  • Aspek sosial, yang meliputi unsur kerjasama, suka akan keteraturan, hormat menghormati, balas budi dan sifat malu.

Jadi, dari permainan tradisional saja, anak sudah bisa belajar banyak hal yang bisa secara tidak langsung dipelajarinya lewat bermain.

Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak

Berikut adalah beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh anak yang terbiasa bermain permainan tradisional sejak kecil.

Anak menjadi lebih kreatif. Ini karena banyak permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Anak bisa menggunakan barang-barang atau benda-benda di sekitarnya untuk bermain. Hal ini akan mendorong anak untuk untuk menjadi lebih kreatif dalam menciptakan alat permainan.

Membentuk jati diri anak. Lewat permainan tradisional, anak belajar banyak hal yang bisa mengembangkan potensi dirinya. Setelah anak mengetahui dia lebih ahli melakukan suatu hal dibandingkan anak lainnya, itu akan menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Anak lebih mudah bersosialisasi dengan teman-temannya. Tidak seperti bermain gadget yang kebanyakan dilakukan sendirian, anak akan bermain dengan anak-anak lainnya saat bermain permainan tradisional. Selain itu, pengetahuan dan wawasan anak juga menjadi lebih luas saat bermain karena akan selalu ada hal baru yang dipelajarinya saat bermain.

Melatih ekspresi anak. Anak yang lebih sering bermain sendiri tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melatih ekspresinya. Ini karena dia tidak bermain dengan orang lain sehingga tidak belajar mengenali berbagai ekspresi. Berbeda dengan saat bermain permainan tradisional yang akan mengajarkan anak dalam berekspresi karena anak bertukar perasaan dengan anak-anak lain.

Anak belajar menaati peraturan dan tidak berbuat curang. Lewat permainan tradisional, anak belajar mematuhi aturan yang dibuatnya dan disepakati bersama. Di satu sisi, anak akan belajar mematuhi aturan bermain secara fairplay karena peraturan tersebut dibuatnya sendiri bersama-sama dengan anak-anak lainnya. Sementara itu, bagi anak yang tidak mematuhi aturan dan mendapatkan sanksi, dia jadi mengetahui bahwa hal yang salah akan mendapatkan hukuman.

Contoh Permainan Tradisional yang Bermanfaat untuk Anak

Ada beberapa permainan tradisional yang dapat menstimulasi pertumbuhan anak agar menjadi lebih maksimal, yaitu sebagai berikut:

1. Petak Jongkok

Ini adalah permainan tradisional yang bisa dimainkan di mana pun dan kapan pun karena tidak memerlukan alat khusus. Cara bermainnya juga sangat sederhana sehingga bisa dimainkan oleh anak usia berapapun yang sudah mulai bisa bermain dengan anak-anak lain. Permainan ini bermanfaat untuk melatih motorik kasar anak sehingga meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan fisiknya.

2. Galasin atau Gobak Sodor

Permainan tradisional ini dilakukan oleh anak yang lebih besar dan beramai-ramai. Caranya, setiap anggota regu harus berusaha melewati garis yang dijaga dan dihadang oleh anggota regu lawan, sampai mencapai finish. Lewat permainan ini, kemampuan fisik anak, seperti menghindar dan berlari, akan meningkat. Namun, selain segi motorik, anak juga belajar menyusun strategi dan membaca gerak tubuh lawan.

3. Engklek atau Dampu Bulan atau Demprak Gunung

Meskipun biasanya dilakukan oleh anak perempuan, tetapi anak laki-laki juga bisa melakukan permainan tradisional ini. Caranya adalah dengan membuat petak-petak di permukaan tanah menggunakan kapur terlebih dahulu, kemudian melompati petak-petak tersebut sambil melempar benda seperti batu ke dalamnya. Permainan ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan keseimbangan tubuh anak.

4. Layangan

Ini salah satu permainan tradisional yang masih banyak dimainkan hingga saat ini dan lebih banyak dilakukan oleh anak laki-laki. Jika sedang musim layangan, maka akan muncul banyak penjual layangan dan anak laki-laki yang ramai bermain ini di lapangan atau tempat-tempat terbuka lainnya. Manfaat dari permainan tradisional ini adalah meningkatkan motorik halus pada bagian tangan, terutama kemampuan menarik, mengulur, dan mengendalikan benda.

5. Bola Bekel

Ini permainan tradisional yang biasa dimainkan anak perempuan. Caranya adalah dengan melempar dan memantulkan bola, lalu menangkapnya sambil di saat bersamaan mengambil biji satu persatu atau mengubah posisi biji bekel sesuai dengan aturan. Dengan bermain permainan tradisional ini, motorik halus anak, seperti jari dan pergelangan tangannya. akan lebih terasah. Selain itu, permainan bekel juga mampu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan anak.

Itulah manfaat permainan tradisional untuk anak dan beberapa jenis permainan yang bisa dimainkannya. Jadi, jangan hanya mengenalkan gadget pada anak karena permainan tradisional bisa jauh lebih bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

~Febria