Jangan Larang Anak Bermain, Ini Pentingnya Orang Tua Bermain dengan Anak

Jangan Larang Anak Bermain, Ini Pentingnya Orang Tua Bermain dengan Anak

Orang bilang bermain adalah pekerjaan anak-anak dan itu memang benar! Bermain adalah cara anak belajar tentang dunia, dirinya sendiri, dan orang lain. Ini merupakan bagian dari perkembangan anak, bahkan disebut sebagai salah satu hak dasar setiap anak oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Itulah mengapa orang tua tidak boleh melarang anak bermain karena ini sangat penting untuknya. Ada beberapa alasan mengapa bermain, baik yang tidak terstruktur maupun terstruktur, penting bagi perkembangan anak.


sumber: https://asset.kompas.com/

Manfaat Bermain pada Anak

1. Membangun Imajinasi dan Kreativitas

Saat bermain, anak mengembangkan imajinasinya. Dia membuat peraturan sendiri dan belajar bagaimana mengikuti atau menyesuaikan peraturan tersebut sesuai kebutuhannya.

Ini akan menjadi keterampilan yang berguna untuk menjalani hidup dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.

2. Mendorong Pertumbuhan Kognitif

Bermain sangat penting untuk perkembangan otak yang sehat. Misalnya saja permainan tidak terstruktur yang membantu otak anak berkembang ke arah yang positif. Kegiatan ini akan memperkuat dan meningkatkan koneksi saraf di otak anak.

Permainan tidak terstruktur juga membantu membangun dan memperkuat korteks prefrontal otaknya. Area ini mempengaruhi cara anak belajar, memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan tentang lingkungannya.

3. Memberikan Manfaat Emosional dan Perilaku

Saat orang dewasa merasa kewalahan, mereka akan melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti berolahraga, karaoke bersama teman, berjalan-jalan, dan sebagainya.

Anak-anak juga sama. Bermain setiap hari dapat membantu mengurangi kecemasan, stres, dan perasaan tersinggung yang dirasakannya. Ini juga membantu meningkatkan kegembiraan dan harga diri anak.

Bermain juga menjadi guru yang luar biasa. Melalui bermain, anak belajar cara bekerja dalam kelompok, berbagi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, dan menyuarakan pendapatnya sendiri.

4. Meningkatkan Literasi

Sejak lahir, anak membangun keterampilan bahasa dan literasi melalui permainan dan interaksi. Bayi dan balita mempelajari kata-kata baru ketika orang dewasa mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dilakukannya.

Melalui bermain, anak belajar berkomunikasi, meskipun dia belum dapat berbicara! Ini menjadi cara anak belajar cara kerja bahasa dan bagaimana narasi disusun.

Saat anak-anak memasuki sekolah, bermain tetap menjadi hal yang penting. Penelitian menunjukkan, siswa lebih memperhatikan pelajaran setelah bermain tidak terstruktur saat waktu istirahat. Ini karena bermain meningkatkan rasa ingin tahu dan pikirannya agar siap untuk belajar.

5. Mendorong Kemandirian Anak

Karena masih kecil, anak memiliki sedikit kekuasaan atau kebebasan berpendapat dalam aktivitas sehari-hari. Dia menghabiskan sebagian besar harinya diberitahu apa yang harus dilakukan lakukan, kapan melakukannya, dan ke mana mereka harus pergi.

Dalam dunia permainan, dia mempunyai kesempatan untuk menetapkan aturan dan menjadi pihak yang berkuasa. Dia bisa menjadi pemimpin dan orang dewasa yang mengambil arahan.

Bermain mandiri sama pentingnya dengan bermain bersama anak lain. Ini membantu anak mengembangkan rasa kemandirian yang lebih kuat. Anak yang nyaman bermain sendirian juga merasa lebih mampu menangani tugasnya sendiri dan mencari tahu bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri.


 

Jenis Permainan yang Bisa Dimainkan Anak

Anak biasanya memainkan dua permainan, yaitu permainan bebas yang tidak terstruktur dan permainan terstruktur.

Permainan bebas yang tidak terstruktur, seperti namanya, adalah permainan yang tidak terencana dan terjadi begitu saja, bergantung pada minat anak saat itu. Ini sangat penting bagi anak yang usianya lebih kecil karena memungkinkannya untuk menggunakan imajinasi.

Sementara, permainan terstruktur adalah permainan yang diatur dan terjadi pada waktu atau ruang tertentu, serta seringkali dipimpin oleh orang dewasa. Anak-anak yang lebih besar cenderung menikmati dan mendapatkan manfaat dari permainan terstruktur ini.

Misalnya saja, permainan bola di luar ruangan, kelas pengenalan air untuk balita atau pelajaran berenang untuk anak yang lebih besar, kelas tari, kelas musik, atau kelas drama untuk anak-anak segala usia.

Peran Orang Tua dalam Kegiatan Bermain Anak

Meski bermain mandiri anak bersama anak lain bermanfaat untuk anak, tetapi anak yang bermain bersama orang tuanya juga memiliki manfaat yang sangat besar. Melalui bermain, orang tua dapat terhubung sepenuhnya dengan anaknya dan bersenang-senang bersama.

Orang tua dapat mendukung dan mengambil bagian dalam aktivitas bermain anak, tetapi tidak boleh mengarahkan apa yang terjadi. Penting bagi anak untuk memberi memiliki waktu, kebebasan, dan pilihan untuk bermain.

Jika orang tua mengambil semua keputusan tentang bagaimana, apa, dan kapan anak bermain, dia tidak akan menikmati pengalaman bermainnya tersebut dan tentu saja manfaatnya tidak akan maksimal.

Untuk memastikan anak memiliki waktu untuk bermain tidak terstruktur dan bebas setiap hari, orang tua harus membatasi waktu anak menggunakan gadget atau menonton televisi. Semakin muda usia anak, semakin sedikit waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Jangan gunakan perangkat digital untuk mengalihkan perhatian anak atau membuatnya diam. Luangkan waktu untuk mengobrol dengan anak, memainkan permainan atau membaca buku bersama, bahkan bergabunglah dengan anak saat dia bermain games atau menonton acara di YouTube dan televisi.

Orang tua harus menunjukkan contoh yang baik kepada anak dengan membatasi waktu untuk menggunakan gadget. Luangkan lebih banyak waktu untuk bermain dengan anak, yang sudah terbukti memberikan manfaat besar untuknya. ~Febria