Kesabaran Harus Diajarkan pada Anak Sejak Kecil, Seperti Ini Caranya
Kalau orang dewasa saja masih banyak yang belum bisa bersikap sabar, tidak heran jika anak-anak tidak sabaran. Ini karena mereka belum memiliki kapasitas untuk bersabar.
Bagian otaknya yang impulsif dan digerakkan oleh perasaan, menjadi sangat aktif ketika anak sedang gembira atau kesal.
Kesabaran adalah salah satu keterampilan hidup penting yang harus dipelajari. Namun, ini tidak selalu mudah, terutama bagi balita.
Namun, orang tua sering lupa bahwa kesabaran adalah kemampuan yang lebih mudah dikelola ketika sudah dewasa dan lebih bisa mengendalikan diri.
Sementara anak-anak sebagian besar dikendalikan oleh emosinya dan mencari kepuasan instan. Namun, kabar baiknya adalah kesabaran dapat dipelajari sejak dini.
Ini tidak hanya akan bermanfaat bagi anak agar lebih bersabar, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatannya, caranya menjalani hubungan, serta kesuksesan pendidikan dan karirnya saat dewasa.
Beberapa anak secara alami lebih sabar dibandingkan yang lain. Itu sebabnya sangat membantu bagi orang tua untuk mengamati dan memahami anak.
Menurut kata Claire Lerner, LCSW, spesialis perkembangan anak, tak peduli anak secara alami sabar atau tidak, kamu bisa mengajarkan kesabaran pada anak sejak dini.
sumber: https://nuansa.nusaputra.ac.id/
Strategi Mengajarkan Kesabaran pada Anak Sejak Dini
1. Mulai dari Hal Kecil
Mulailah dengan meminta anak untuk tetap tenang selama satu menit saat menyiapkan cemilan untuknya. Setelah dia dapat melakukan ini dengan nyaman, tambah waktu tunggu sebanyak 30 detik dan seterusnya.
Seiring bertambahnya usia, mulailah menguji kemampuan anak untuk tetap bersabar dalam jangka waktu yang lebih lama sebelum memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Gunakan contoh nyata untuk mengajari anak cara menunjukkan kesabaran.
Misalnya, setel pengatur waktu di ponsel agar dia dapat melihat secara visual mengetahui berapa lama harus menunggu giliran untuk melakukan hal yang diinginkannya.
2. Jangan Berikan Kepuasan Instan
Ketika anak meminta makanan ringan, beri tahu bahwa dia harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu dan harus menunggu selama sekian menit
Membuatnya menunggu lebih lama sebelum memenuhi permintaannya akan mengajari anak cara melatih pengendalian diri dan kesabaran. Setelah waktu yang dijanjikan berlalu, berikan apa yang dia minta dan pujilah karena telah menunggu. Ini akan menunjukkan bahwa permintaannya akan dilaksanakan selama dia sabar menunggu.
3. Akui Kesulitan Anak untuk Bersabar
Bahkan orang dewasa bisa merasa sulit untuk menunggu. Jadi, jangan tidak sabaran pada anak jika dia merasa kesulitan melakukannya pada awalnya. Jika anak mulai frustrasi atau kesal, peluklah dia.
Biarkan anak tahu kalau Anda sebagai orang tua mengerti betapa sulitnya dia menunggu dan beritahukan rasa bangga padanya karena sudah mau mencoba mempelajari keterampilan baru ini.
4. Latih Kesabaran Melalui Permainan
Ini adalah strategi bagus yang dapat digunakan orang tua untuk mengajari anak tentang kesabaran. Permainan yang dilakukan secara bergantian saat baik untuk mengajarkannya.
Saat bermain, pastikan untuk mengatakan hal-hal seperti: “Sekarang giliran Ibu, jadi kamu harus menunggu” atau “Setelah Ibu dan adikmu, baru setelah itu giliranmu, ya.”
Lewat cara ini, anak akan belajar pengendalian diri dan kesabaran selama melakukan aktivitas yang menyenangkan tanpa menyadari bahwa dia sedang belajar.
5. Ubah Menjadi Pengalaman Positif
Meminta anak bersabar tidak boleh dianggap sebagai hukuman atau pengalaman negatif. Wajar jika anak sering bertanya apakah waktu yang diberikan kepadanya untuk bersabar sudah habis. Ini karena dia belum mempunyai kemampuan mengonsep waktu.
Tetap tenang dan positif saat menekankan pentingnya bersabar akan mengajarkan pada anak bahwa ini adalah pengalaman memberikan perasaan positif, seperti bahagia saat bisa melakukan apa yang sudah dengan sabar ditunggu olehnya.
6. Libatkan Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang bisa mengajarkan kesabaran pada anak. Misalnya, saat sedang berbelanja ke supermarket, minta anak untuk membuat daftar belanjaannya sendiri.
Tujuannya untuk membuat anak sibuk sehingga lebih sabar saat menunggu orang tuanya berbelanja. Selain belajar sabar, anak juga akan mempelajari berbagai nama buah, sayur, dan produk lainnya yang ada di sana.
Ketika tiba waktunya untuk membayar di kasir, serahkan uang kepada anak (tentu saja di bawah pengawasan ketat) dan biarkan dia yang membayar ke kasir. Melibatkan anak dengan cara ini akan mencegahnya menjadi bosan dan tidak sabar.
Mengajarkan kesabaran kepada anak bukanlah tugas yang mudah. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memberikan anak lingkungan yang dapat diprediksi dan menstimulasinya.
Selain itu, jangan pernah lelah untuk bersabar pada anak yang sedang belajar untuk sabar. ~ Febria