Mengenali Gaya Belajar Kinestetik untuk Anak yang Aktif

Mengenali Gaya Belajar Kinestetik untuk Anak yang Aktif

Salah satu hal penting yang wajib diketahui oleh para orang tua ialah mengenali gaya belajar anak. Sebab, ada beberapa gaya belajar yang umum dimiliki setiap anak, yaitu visual, auditori, dan kinestetik

Gaya belajar ini menggambarkan bagaimana setiap anak dapat memahami ilmu atau pengetahuan baru. Ada beberapa anak yang mudah memahami materi dengan membaca. Namun, ada pula yang merasa lebih mudah mengerti jika mendengarkan. 

Nah, kali ini kita akan membahas tentang gaya belajar kinestetik untuk anak yang lebih aktif. Seperti apa gaya belajar kinestetik dan apa ciri-ciri anak yang cocok dengan cara belajar yang satu ini? Berikut penjelasannya: 

Apa Itu Kinestetik?

Menurut kamus Cambridge, kata kinesthesia didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengetahui di mana bagian-bagian tubuh seseorang berada dan bagaimana mereka bergerak. 

Sederhananya, kinestetik menghubungkan proses belajar dengan aktivitas fisik. Anak dengan gaya belajar ini lebih cocok jika terlibat dalam kegiatan yang aktif secara fisik. 

Mereka bisa belajar menggunakan gerakan tubuh dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam memahami sesuatu, mereka merasa perlu menyentuh dan merasakannya langsung daripada membaca atau mendengarkan instruksi. 

Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari cara belajar yang satu ini. Misalnya, mendukung perkembangan kognitif, keterampilan sosial, kemampuan memecahkan masalah lebih baik, dan membantu anak berpikir lebih kritis. 

Bukan Nakal, Ini Ciri Anak dengan Kecerdasan Kinestetik - Berkeluarga
sumber : berkeluarga.id

Ciri Anak dengan Gaya Belajar Kinestetik

Sebagian orang tua mungkin masih bingung bagaimana mengetahui ciri-ciri anak yang cocok dengan gaya belajar kinestetik atau yang lainnya. Namun, berikut adalah beberapa ciri khas dari anak-anak yang lebih cocok dengan cara belajar kinestetik. 

  • Lebih mudah memahami sesuatu lewat pengalaman langsung

  • Cenderung mudah bosan di kelas konvensional

  • Belajar melalui gerakan

  • Menikmati olahraga dan aktivitas fisik

  • Tampak lebih menikmati kegiatan di luar kelas 

  • Suka membangun sesuatu dan bekerja dengan tangan mereka

  • Suka bereksperimen dan menguji berbagai hal

  • Cenderung menggunakan tangan saat berbicara

  • Senang bekerja dengan alat atau instrumen

  • Senang mencoba hal-hal baru

  • Cenderung memercayai apa yang dapat mereka alami atau lakukan

  • Mudah mengingat ejaan kata-kata yang lebih baik ketika menulisnya beberapa kali

  • Cenderung memberi isyarat saat berbicara

  • Cenderung perlu sering istirahat belajar untuk tetap fokus


Tips Belajar yang Cocok dengan Gaya Kinestetik 

Setelah diamati, ternyata anak lebih cocok dengan gaya belajar kinestetik? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu proses ia belajar: 

1. Biarkan Anak Aktif Bergerak 

Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik mungkin lebih sulit diam di kelas atau selama belajar. Namun, sebaiknya biarkan saja mereka tetap aktif karena memiliki caranya sendiri dalam mempelajari sesuatu. Bahkan, pelajaran jadi lebih efektif dengan bergerak. 

Anak mungkin akan belajar sambil berdiri, mencoret-coret, berjalan-jalan, melihat-lihat sekitar, dan mencoba hal-hal dengan cara yang terkesan tidak biasa. 

Jika terlalu lama diam di kelas, anak malah bisa tidak fokus. Solusinya bisa beristirahat sejenak atau bawalah anak ke luar ruangan. 

2. Bicara Perlahan

Ada kecenderungan bahwa anak dengan gaya belajar kinestetik bicara lebih pelan dan perlahan-lahan. Maka, ia juga lebih mudah mengerti kata-kata jika dijelaskan secara perlahan. 

3. Belajar di luar

Untuk belajar lebih efektif dan mudah dipahami, anak-anak butuh berada di luar kelas. Manfaatkan halaman rumah untuk bermain sambil belajar. Agar lebih menyenangkan, orang tua bisa membuatkan permainan berburu harta karun atau menemani anak melakukan observasi terhadap apa pun yang menarik perhatiannya di sekitar rumah. 

4. Jangan Memaksakan Menulis dan Membaca

Memiliki keterampilan baca-tulis tentunya penting. Namun, dalam hal belajar, jangan memaksakan anak untuk lebih banyak mencatat materi-materi yang disampaikan guru di sekolah atau membaca teori-teori di buku. 

Anak dengan gaya belajar kinestetik kurang cocok dengan metode tersebut. Untuk bisa memahami pengetahuan baru, ia lebih suka praktik langsung dibanding menuliskannya di buku. 

5. Bermain Teka-Teki 

Permainan seperti teka-teki silang dan puzzle cocok dengan gaya belajar kinestetik. Anak akan menyusun gambar atau angka sesuai urutan atau membentuk persamaan yang tepat. 

Pembelajaran model ini dapat membantu mengembangkan kognitif anak, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan membuat anak berpikir lebih kritis. 

6. Menggunakan Alat Bantu 

Untuk belajar di rumah, orang tua bisa menyiapkan berbagai alat bantu belajar. Misalnya, modeling clay yang bisa dibentuk menjadi huruf atau bentuk, balok dan kubus, angka dan huruf kayu, hingga perlengkapan menggambar. 

Orang tua juga bisa membantu anak belajar geografi dengan menyiapkan bola dunia dan peta. 

7. Belajar Melalui Drama

Tak dapat dimungkiri bahwa ada pelajaran yang harus melibatkan kegiatan membaca catatan, misalnya sejarah. Anak mungkin harus membaca catatan sejarah yang cukup panjang. 

Namun, agar ia lebih mudah mengerti, pelajaran semacam ini bisa diterima lebih baik dengan cara lain. Misalnya, membuat drama dan melibatkan anak untuk memerankan tokoh dalam sejarah yang sedang dipelajari. 

Dengan bermain peran dan terlibat dalam adegan, suasana belajar jadi lebih hidup dan pelajaran jadi lebih mudah dipahami.  ~Afril