Perlukah Orang Tua Pasang CCTV di Rumah untuk Awasi Anaknya?

Perlukah Orang Tua Pasang CCTV di Rumah untuk Awasi Anaknya?

Saat kedua orang tua bekerja dan anak ditinggal di rumah, mereka tentu saja tidak bisa diawasi setiap saat. Mungkin cara mengecek keadaan mereka hanya bisa melalui telepon atau video call. Jadi, apakah perlu memasang CCTV di rumah untuk mengawasi anak? 

Meskipun di rumah ada asisten rumah tangga (ART) atau pengasuh yang memang bertugas mengasuh anak, tetapi anak seharusnya tetap diawasi. Di zaman canggih ini, salah satu caranya adalah dengan memasang CCTV. 

Berikut adalah beberapa alasan yang bisa menjadi pertimbangan untuk memasang CCTV di rumah. 

  • Mengawasi anak dan untuk melihat apakah mereka mengalami cedera atau kecelakaan kecil di rumah.
  • Memantau ART atau pengasuh di rumah saat  bersama anak. 
  • Mengantisipasi jika ada tamu tak diundang, seperti pencuri, teman ART atau pengasuh, penculik, dan sebagainya.
  • Jika CCTV diarahkan ke luar rumah, bisa untuk memonitor kondisi lingkungan.


Apakah Orang Tua Boleh Pasang CCTV di Kamar Anak?

Untuk alasan yang sah, orang tua tentu saja boleh memasang CCTV di rumah mereka sendiri, termasuk di kamar tidur anak-anak. Jika orang tua memasang kamera tersembunyi di kamar anak yang sudah dewasa dan legal di mata negara, barulah itu melanggar hukum.

  • Ini beberapa keadaan yang membolehkan, bahkan mungkin perlu dilakukan, orang tua untuk memasang CCTV di rumah, termasuk kamar anak. 
  • Jika anak-anak masih berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur.  Orang tua berhak memasang CCTV di ruangan mana pun yang disuka dan dianggap perlu, kecuali kamar mandi, toilet, ruang ganti, dan sejenisnya. 
  • Untuk melihat dan mengawasi apakah anaknya dirawat dengan baik oleh pengasuh atau ART.
  • Jika memiliki anak cacat mental atau fisik, sakit parah, dan kondisi lain yang memerlukan pengawasan. Untuk itu, orang tua diperbolehkan, dan mungkin perlu, memasang CCTV agar anak tetap aman.

Orang tua tidak boleh memasang kamera pengawas di rumah atau di kamar anak dengan kondisi berikut.

  • Anak sudah berusia legal di maya hukum, yaitu antara 17 – 18 tahun. Meletakkan kamera di kamar tidur anak di usia dianggap sebagai pelanggaran privasi.
  • Memasang CCTV di kamar mandi, toilet, ruang ganti, dan sejenisnya, untuk memata-matai anak.  Ini merupakan pelanggaran privasi dan dapat dianggap sebagai kejahatan yang dapat dituntut dan dihukum.

Panduan Bagi Orangtua Ketika Membeli Kamera CCTV untuk Kamar Bayi
sumber : https://ustatic.priceza.co.id

Kamera Apa dan Area Mana yang Sebaiknya Dipasang CCTV? 

Saat ini ada berbagai jenis kamera pengawas yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keuangan. Namun, jika kebutuhannya adalah untuk mengawasi anak dan orang lain yang ada di rumah di siang hari, maka pilih kamera dengan lensa untuk siang hari.

Jenis kamera yang bisa dipilih adalah CCTV wide, CCTV HD, atau CCTV webcam yang harganya relatif murah. 

Area di rumah yang perlu dipasang CCTV juga harus tepat agar kegunaannya jadi lebih maksimal.  Idealnya, CCTV bisa ditempatkan di setiap area rumah. Namun, tak perlu terlalu banyak yang bisa membuat anak atau ART dan pengasuh merasa tidak nyaman.

Pastikan CCTV diletakkan di area yang paling banyak ditempati atau dilalui anak dan pengasuhnya. Misalnya saja, kamar tidur, ruang keluarga atau tamu, dapur, pintu masuk dan keluar, serta halaman depan atau teras.

Saat dipasang, pastikan posisi kamera sudah mengarah ke arah yang tepat dan diinginkan, serta tidak terhalang benda. Tinggi peletakan dan jarak kamera juga harus diperhatikan agar hasil tangkapan kamera terlihat jelas.

Sisi Negatif Memasang CCTV di Rumah

Jika alasan orang tua untuk memasang CCTV adalah untuk mengawasi dan memastikan anaknya baik-baik saja mungkin tidak masalah. Namun, jika CCTV dijadikan alat untuk melihat apakah ART atau pengasuh anak bisa dipercaya, ini bisa menjadi masalah.

Menurut Guardian, jika orang tua tidak mempercayai seseorang berada di rumahnya tanpa pengawasan, seharusnya sejak awal jangan mempekerjakan mereka untuk menjaga anak-anak.  Apalagi jika mereka tahu di rumah ada CCTV, maka dia mereka mungkin tahu cara menghindarinya.

Mungkin ada yang akhirnya meletakkan kamera pengawas di setiap ruangan sehingga merasa lebih aman. Namun, ini justru bisa membuat orang tua terlihat paranoia.

Terlalu berlebihan dalam memasang CCTV tidak akan membuat anak lebih aman. Dia mungkin akan merasa terlalu diawasi sehingga menjadi takut melakukan apapun karena merasa "dilihat" oleh orang tuanya. 

Sementara ART dan pengasuh juga akan merasa dia tidak dipercaya oleh majikannya. Hal ini bisa menjadi bumerang dan membuat mereka justru tidak bekerja secara maksimal. 

Hasilnya, CCTV yang tadinya ingin digunakan untuk mengawasi anak dan ART atau pengasuh di rumah, malah memberikan efek negatif pada mereka. 

Selain itu, jika kamera pengawas dipasang di kamar anak yang sudah lebih besar, hal ini mungkin akan membuatnya merasa keberatan. Rasa saling percaya antara orang tua dan anak bisa rusak.  Anak bisa saja merasa tidak dipercaya oleh ayah dan ibunya sehingga berdampak pada hubungan dengan keduanya. ~Febria