Sel Volta

Sel Volta

Kalian pastinya sudah tidak asing dengan baterai bukan? Yup, sebuah benda yang dapat memberikan arus listrik untuk menyalakan berbagai alat elektronik di sekeliling kita. Tapi tahukah kalian bahwa arus listrik yang dihasilkan oleh baterai itu merupakan hasil dari Sel Volta.

Apa itu Sel Volta? Sel volta yang bisa juga dikenal dengan sebutan Sel Gavani merupakan salah satu jenis sel elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan adanya suatu reaksi kimia. Energi listrik pada sel volta berasal dari pergerakan elektron dari reaksi redoks yang spontan. 

 

Rangkaian Sel Volta


Source: www.chemistrylearner.com

Gambar di atas merupakan rangkaian dari sel volta. Pada rangkaian tersebut, dapat dilihat bahwa sel volta tersusun atas beberapa komponen, yaitu anoda (elektroda negatif), katoda (elektroda positif), larutan elektrolit, voltmeter, dan jembatan garam.

Dari gambar tersebut, ketika sel volta digunakan sebagai sumber listrik, anoda Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+. Sementara itu, katoda Cu akan tereduksi menjadi Cu2+.

Reaksi oksidasi:

Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-

Reaksi reduksi:

Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)

Ketika sel volta dioperasikan, akan terjadi perpindahan elektron dari anoda (elektroda Zn) ke katoda (elektroda Cu) pada rangkaian luar. 

Reaksi total:

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

 

Notasi Sel Volta

Rangkaian sel volta dapat dinyatakan dalam suatu notasi singkat yang disebut dengan diagram sel. Diagram sel tersebut dituliskan sebagai berikut:

A|Ax+||Ky+|K

Dimana A adalah Anoda, K adalah katoda, tanda satu garis vertikal (|) melambangkan batas fase antara komponen-komponen dengan fase yang berbeda, dan tanda dua garis vertikal (||) melambangkan jembatan garam yang memisahkan kedua sel. Dengan demikian, notasi sel untuk sel volta di atas dapat ditulis sebagai berikut:

Zn | Zn2+ ||Cu2+ | Cu

 

Potensial Sel Standar (E° sel)

Arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian sel volta disebabkan oleh adanya beda potensial antara kedua elektroda, selanjutnya disebut dengan potensial sel (E° sel). Nilai potensial sel merupakan selisih potensial antara kedua elektroda yang digunakan. Katoda memiliki nilai E° sel yang lebih besar (positif), sementara anoda memiliki nilai E° sel yang lebih kecil (negatif). Potensial sel dapat dituliskan melalui persamaan berikut:

E° sel = E° katoda - E° anoda

Data nilai potensial dapat dilihat pada tabel berikut:


Source: Brown et al., 2015

~Rohay