Viral Senyawa Bromat Pada Air Minum Kemasan

Viral Senyawa Bromat Pada Air Minum Kemasan

Viral Senyawa Bromat Pada Air Minum Kemasan 

Jual Air Mineral Minum Botol PET 600 ml 600ml ALL VARIAN - Crystalline ...

Isu senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Senyawa bromat, yang diduga menjadi pemicu penyakit kanker dan tumor ini, menjadi perhatian yang mengundang kekhawatiran bagi masyarakat.  Ditambah lagi dengan informasi dalam video singkat yang diunggah oleh sebuah akun TikTok menyampaikan, ada beberapa merek air minum kemasan yang telah diteliti nilai kandungan bromat dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Sontak saja hal tersebut membuat panik orang yang melihatnya. Lantaran merek yang disebutkan termasuk air minum yang biasa dikonsumsi. 

Senyawa Bromat Dalam Air Minum Kemasan

Menurut WHO, senyawa bromat biasanya tidak ditemukan dalam air, tetapi itu bisa terjadi akibat pencemaran dari sumber industri, kadang sebagai akibat dari keberadaannya di tanah yang terkontaminasi. Selain itu, bromat bisa terbentuk oleh proses ozonisasi, yaitu ketika ozon yang digunakan untuk mendisinfeksi air minum bereaksi dengan bromida dalam air dan didukung oleh beberapa faktor.  Bromida merupakan unsur yang pada umumnya ditemukan di alam bersama dengan natrium klorida, tetapi dalam jumlah yang kecil. Setiap jenis air memiliki kisaran kandungan bromida yang berbeda-beda. Penelitian telah menunjukkan bahwa proses pembentukan bromat terjadi terutama pada air mineral yang mengandung bromida dan terpapar cahaya matahari atau panas. Faktor-faktor seperti lamanya waktu penyimpanan dan suhu penyimpanan juga dapat memengaruhi tingkat pembentukan bromat dalam air.
 

Meskipun demikian, konsumen juga perlu lebih sadar akan potensi bahaya bromat dan memilih air mineral kemasan yang telah melalui proses pemurnian yang ketat serta penyimpanan yang tepat. Namun tak perlu khawatir, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa kadar bromat di air mineral ada batas amannya, yaitu sekitar 10 mikrogram per liternya. Hal itu dapat diartikan jika kandunganbromat melebihi batas aman yang dikeluarkan BPOM maka air mineral tersebut berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Jika konsumsi kadar bromat secara berlebihan dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti kanker, infeksi lambung, dan rambut rontok. Namun, tidak ada gejala kanker yang secara khusus dikaitkan dengan bromat dalam air minum kemasan. Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan senyawa karsinogenik seperti bromat, tetapi gejala kanker yang muncul dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker dan lokasi di tubuh.

Terkait kandungan bromat pada iar minum dalam kemasan, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati angkat bicara. Zullies menerangkan bahwa bromat adalah produk sampingan yang terbentuk ketika air minum didesinfeksi dengan proses ozonasi. Bromat, kata Zullies, bukanlah senyawa yang normal terdapat secara alami di air. Selain itu, bromat merupakan senyawa yang tidak memiliki rasa atau warna.

“Jadi, jika sang influencer bilang bahwa bromat itulah yang membuat rasa agak manis, yang itu sering dijadikan tagline promo produk air tersebut “yang ada manis-manisnya”, maka itu sebenarnya adalah tidak benar, karena bromat itu tidak berasa,” kata Zullies mengutip laman resmi UGM ditulis Senin, 26 Februari 2024. Bromida mengandung unsur Brom (Br) yang bermuatan negatif. Ketika diozonisasi, Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 dan terbentuklah senyawa Bromat atau BrO3.

“Bromat dapat masuk ke air minum kemasan jika proses penyaringan tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika ada kontaminasi dalam sumber air,” papar Zullies.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperingatkan perusahaan untuk menaati aturan keamanan pangan. BPOM memastikan bakal memberikan sanksi kepada perusahaan yang membandel.
 

"Sanksi tersebut dapat berupa penarikan produk dari peredaran hingga pencabutan izin edar," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan Noorman soal isu kandungan bromat berlebih pada salah satu produk air minum dalam kemasan (AMDK). Dalam unggahan di media sosial, mengungkapkan salah satu produk AMDK memiliki kandungan Bromat 58,8 mikrogram per liter. Angka itu jauh melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM, yakni 10 mikrogram per liter. BPOM belum menguji kandungan bromat tersebut. 

"Terkait data kandungan Bromat pada AMDK yang beredar luas di media sosial, data tersebut bukan merupakan hasil pengujian BPOM," kata Noorman. Menurut dia, hasil uji itu berasal dari laboratorium lain yang melakukan uji kesehatan pangan. Data itu kemudian diungkap ke publik.

Air minum yang diduga mengandung bromate 58.8 telah melakukan kalirifikasi dan memastikan bahwa produknya aman dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, berdasarkan hasil pengujian dari Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) di bawah naungan Kementerian Perindustrian, kandungan bromat air minum kemasan merk tersebut sebesar 0,4 per billion (ppb) dari ambang batas 10 ppb. Jadi tidak perlu khawatir ya.

~Aas