Yuk, Kenalkan Anak dengan Gempa Bumi dan Cara Menghadapi Bencana Alam Ini!

Yuk, Kenalkan Anak dengan Gempa Bumi dan Cara Menghadapi Bencana Alam Ini!

Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan terjadi gempa bumi. Mungkin intensitasnya tidak sesering dan sebesar di Jepang. Namun, bencana alam ini sangat mungkin terjadi secara tiba-tiba dan bisa menimbulkan kepanikan bagi yang mengalaminya. Termasuk anak-anak.

Meski termasuk negara rawan gempa, sayangnya pemerintah belum memasukkan mitigasi gempa bumi untuk anak-anak ke dalam kurikulum. Jadi, masih banyak anak yang tidak familiar dengan gempa bumi dan bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan jika mengalaminya.

Di sinilah peran orang tua sangat penting untuk memperkenalkan anak dengan gempa bumi dan mengajarkan mereka cara menghadapinya. Berikut beberapa caranya.

Cara Membantu Anak Mempersiapkan Diri Menghadapi Gempa Bumi

1. Bicaralah Secara Terbuka dengan Anak

Jelaskan kepada anak apa yang mungkin terjadi saat gempa bumi dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan usianya. Beritahukan bahwa gempa bumi terjadi karena patahnya dan pergeseran batuan di bawah permukaan bumi. Bencana alam ini dapat terjadi kapan saja dan tanpa peringatan.

2. Temukan Tempat yang Aman di Rumah

Temukan dan diskusikan tempat teraman saat terjadi gempa bumi di rumah, lalu beritahu anak-anak untuk segera pergi ke sana jika mereka merasakan gempa bumi. Tempat tersebut sebaiknya tidak memiliki jendela atau barang-barang yang mungkin bisa menimpa anak.

Pastikan juga kamar anak aman. Ini untuk berjaga jika gempa bumi terjadi saat anak sedang berada di kamarnya. Kamar anak juga sebaiknya bebas dari barang atau benda yang berisiko menjatuhi anak.

Jangan lupa membuat perlengkapan darurat untuk setiap anggota keluarga. Pastikan di dalamnya ada makanan dan makanan ringan yang ramah anak, popok, susu formula, obat-obatan, dan barang-barang yang menenangkan anak.

3. Berlatih Menghadapi Gempa Bumi

Setelah membuat rencana evakuasi gempa bumi dan membicarakannya dengan anak-anak, sekarang saatnya untuk berlatih. Latihan akan membantu anak-anak memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana agar tetap aman selama gempa bumi.

4. Cari Tahu Kesiapan Sekolah atau Daycare Anak

Pastikan sekolah atau daycare memiliki rencana darurat karena jika terjadi gempa bumi, orang tua mungkin tidak dapat segera menjangkau anak. Untuk itu, kedua orang tua harus memelajari prosedur evakuasi, pemberitahuan kepada orang tua, dan apakah ada lokasi penjemputan alternatif. 

Ajarkan Anak Melakukan Ini saat Terjadi Gempa Bumi

Saat terjadi gempa bumi dan anak tidak sedang bersama orang tua, maka ajarkan untuk melakukan ini.

1. Merunduk, Berlindung, dan Berpegangan

Jika anak berada di dalam ruangan, ajarkan dia untuk menjatuhkan diri ke lantai dan berlindung di bawah sesuatu yang kokoh seperti meja atau kursi saat terjadi gempa bumi. Berpegangan dengan satu tangan pada benda tersebut, lalu lindungi kepala dan leher dengan tangan yang lain.

Saat anak berada di sekolah, dia bisa melindungi diri di bawah meja sekolah serta melindungi kepalanya menggunakan tas sekolah yang berisi buku-buku atau salah satu buku sekolah yang tebal.

Jika tidak ada benda yang kokoh untuk berlindung, minta anak untuk berjongkok di samping dinding bagian dalam ruangan. Tetaplah berada di sana sampai guncangan berhenti dan yakin keadaan aman untuk keluar atau sudah ada orang dewasa yang memperbolehkan untuk keluar.

2. Cari Tempat Terbuka

Jika anak berada di luar ruangan, beritahu anak bahwa tempat teraman saat terjadi gempa bumi adalah tempat yang jauh dari bangunan, pohon, lampu jalan, dan kabel listrik. Minta anak untuk tetap merunduk ke tanah sampai guncangan berhenti.

3. Jika Berada di Dalam Kendaraan, Berhenti

Saat anak sedang berada di dalam kendaraan saat terjadi gempa bumi, ajarkan dia untuk meminta orang yang sedang mengemudi untuk menepi ke tempat yang aman, berhenti, dan tetaplah di sana dengan sabuk pengaman terpasang sampai guncangan berhenti.

Apa yang Harus Dilakukan setelah Gempa Bumi?

1. Dengarkan Perasaan Anak

Dorong anak-anak untuk mengekspresikan emosinya melalui kata-kata, seni, atau "permainan terapi". Ini dapat bermanfaat bagi kemampuan mereka untuk memproses apa yang baru saja terjadi.

2. Jujurlah kepada Anak

Meski tetap harus terlihat kuat di depan anak-anak, tetapi jangan sampai membohonginya. Orang tua harus jujur kepada anak jika merasa takut atau cemas akibat bencana gempa bumi yang terjadi.

Orang tua yang mau mengekspresikan perasaannya sendiri dan berbagi dengan anak-anak tentang ketakutan dan kecemasan yang dialami selama gempa bumi, merupakan cara untuk membantu memvalidasi perasaan anak. Ini bisa menjadi contoh bahwa orang dewasa juga bisa merasa takut sehingga wajar jika anak-anak merasakannya.

3. Biarkan Anak Ikut Serta dalam Proses Pemulihan

Mengizinkan anak-anak untuk membantu membersihkan rumah atau kamarnya setelah gempa bumi dapat membantu mereka semakin memahami apa yang sedang terjadi.

"Ini membantu mereka berkontribusi, melanjutkan hidup, dan membangun ketahanan diri secara keseluruhan dengan mengetahui bahwa mereka berhasil melewati ini dan dapat melewati kejadian serupa di masa depan," jelas Sarah Thompson, direktur U.S. Emergencies for Save the Children

4. Bersabarlah Jika Anak-Anak Membutuhkan Waktu untuk Kembali Normal

Bahkan dengan persiapan terbaik sekalipun, setiap anak akan terpengaruh oleh bencana alam ini secara berbeda. Anak mungkin saja memerlihatkan perilaku aregresif, seperti mengompol dan kecemasan yang meningkat. Ini adalah tanda-tanda umum bahwa anak-anak mengalami stres emosional.

Jika perilaku tersebut terus berlanjut atau memburuk dari waktu ke waktu, orang tua tidak boleh ragu untuk mendapatkan bantuan dari profesional. Bukan berarti orang tua tidak mampu mengurus anaknya dengan baik. Hanya saja ada beberapa anak yang memang membutuhkan bantuan lebih untuk kembali normal.

~Febria