Makan Apel Langsung Dengan Kulitnya?

Makan Apel Langsung Dengan Kulitnya?

Pergesaran pola hidup termasuk pola makan menyebabkan ketidakseimbangan antara senyawa antioksidan dan prooksidan dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang berujung pada terjadinya beberapa penyakit seperti diabetes mellitus, atherosclerosis, kanker, cardiovaskuler. Salah satu upaya untuk menekan terjadinya stress oksidatif pada tubuh adalah dengan menyeimbangkan jumlah antioksidan dan prooksidan dalam tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan sebagai sumber senyawa bioaktif untuk meningkatkan kapasitas antioksidan plasma. Makanan yang mengandung senyawa bioaktif adalah buah dan sayuran.

Kulit buah dan sayuran bagi masyarakat sering dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dimakan atau waste. Namun demikian kulit memiliki potensi sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan sebagai pencegah penyakit degeneratif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bagian kulit memiliki kadar senyawa bioaktif yang lebih tinggi dibandingkan bagian daging. Senyawa bioaktif yang ada dalam kulit buah dan daging memiliki kemampuan sebagai perlindungan kardiovaskular, antioksidan, anti kanker, antidiabetes, anti inflamasi, dan anti bakteri. Kemampuan senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah dan sayuran dalam mencegah penyakit degeneratif merupakan peluang dalam mengembangkan potensinya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kulit buah dan sayuran memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat mencegah terjadinya penyakit degenerative. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang berasal dari kulit buah atau sayuran dapat mencegah terjadinya penyakit diabetes mellitus, atherosclerosis, kanker, cardiovaskuler ataupun bertindak sebagai antioksidan. 

Penelitian membuktikan bahwa beberapa kulit dari buah dan sayuran dapat bertindak sebagai antioksidan. Kulit jeruk dengan varietas C. reticulata and C. paradise memiliki kemampuan sebagai antiperoksidasi (Rincon et al., 2005; Ho and Lin, 2008). Kulit apel dan pear memiliki kemmapuan sebagai antioksidan dengan menghambat pemucatan beta karoten dan menangkap ardikal bebas (leontowicz, 2003). Kulit anggur merah mampu menghambat pemucatan beta-karoten (Tommonaro et al., 2007). Kulit kentang memiliki aktivitas antioksidan pada erithrosit tikus yang menderita diabetes mellitus (Singh et al., 2005; Singh and Rajini, 2008).

 

 

Kulit Apel

IMG_256

Kulit apel merupakan buah yang kaya akan kandungan gizi, terutama bahan kimia antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Apel hijau banyak mengandung vitamin, seperti  vitamin B1, B2, B6, C, E dan K, mineral, serat  serta senyawa flavonoid, salah satunya kuersetin. quersetin adalah suatu molekul  serbaguna, contohnya sebagai antioksidan,  neurologikal, antivirus, anti inflamasi, hepatoprotektif, melindungi sisterm reproduksi  tubuh dan agen anti obesitas. Kemampuan flavonoid sebagai antioksidan belakangan ini  banyak diteliti, karena flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi  radikal bebas dan juga sebagai anti radikal  bebas. Berikut ini ada struktur dari flavonoid.

IMG_256

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, tetapi ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, flavonoid adalah agen pereduksi yang berperan sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas yang mudah teroksidasi namun tetap stabil. Hal tersebut membuat flavonoid bermanfaat unruk melindungi tubuh manusia dari reaksi oksidasi yang dapat merusak protein, DNA, membran sel, dan biomolekul lainnya. Flavonoid juga bermanfaat meringankan reaksi inflamasi seperti peradangan dan alergi, meringankan berbagai jenis penyakit, dan juga mencegah kanker.

Penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit apel terhadap pertumbuhan beberapa jenis kanker menemukan bahwa ekstrak kulit apel memiliki potensi terbesar dalam mencegah kanker. Manfaat lain dari kulit apel adalah mengurangi gejala dan nyeri kronis pada penderita gangguan sendi.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bubuk kulit apel secara rutin selama 2-12 minggu meningkatkan gerak sendi yang tadinya terbatas menjadi lebih baik. Ini disebabkan karena kulit apel sangat kaya akan antioksidan. Kandungan antioksidan pada kulit apel bahkan jauh lebih banyak daripada daging buahnya. Itu sebabnya lebih disarankan untuk makan apel dengan kulitnya. Senyawa antioksidan ini berperan langsung pada sel tubuh dengan melindunginya dari radikal bebas dan inflamasi (peradangan).

Mengonsumsi apel, dengan atau tanpa kulit, akan tetap bermanfaat bagi kesehatan. Namun, kulit pada apel yang belum dikupas memang memiliki manfaat yang lebih besar. Dikupas maupun tidak, pastikan apel yang dikonsumsi selalu dalam keadaan segar dan higienis. Apel juga mengandung zat pektin, sejenis serat yang bertindak sebagai prebiotik. Zat ini berfungsi memberi makan bakteri baik di usus sehingga tidak perlu khawatir terkait kandungan gula dalam apel. Meskipun buah apel mengandung karbohidrat yang mempengaruhi gula darah, karbohidrat ini berbeda dari gula lain yang menghilangkan serat. 

Penelitian dari Asti Vebriyanti dengan judul Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Face Mist Ekstrak Etanol Kulit Apel Hijau (Pyrus malus L.) dengan Metode DPPH menunjukkan bahwa Hasil pengujian antioksidan diperoleh nilai  IC50 6,51 ppm dikategorikan sebagai  antioksidan sangat kuat, dari formula 3 (0,5%). Pada uji iritasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya iritasi yang mucul pada kulit  setelah disemprotkan face mist seperti  kemerahan, gatal-gatal dan kulit kasar . Dari  hasil pengujian terhadap sukarelawan yang  memperlihatkan bahwa pada ke-empat formula  tidak ada gejala iritasi seperti gatal-gatal,  kemerahan, dan kulit bengkak, hal ini  disebabkan karena sediaan face mist masuk  dalam rentang pH kulit dan tidak adanya bahan beracun atau toksik pada sediaan sehingga  aman untuk digunakan. 

Selain kulit apel senyawa aktif flavonoid juga terdapat pada beberapa sumber makanan diantaranya ekstrak rosella dipercaya baik untuk mengobati kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes tipe 2, anggur ungu segar  kaya akan kandungan flavonoid yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, Sirsak juga kaya akan kalium, vitamin C, dan vitamin E yang berkhasiat mengobati kanker dan hipertensi, Belimbing wuluh: tinggi vitamin C, asam oksalat, tanin, dan asam amino, bermanfaat membantu pengobatan hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, dan diabetes, Kacang kedelai berpotensi mencegah kanker payudara, membantu menurunkan kadar gula darah tinggi, dan mengurangi kolesterol. Jadi perbanyaklah konsumsi buah dan sayur yang mengandung senyawa flavonoid karena kaya akan manfaatnya termasuk makan buah apel dengan kulitnya.

 

~ Aas